Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Ruptur Limpa general_alomedika 2023-10-06T19:50:05+07:00 2023-10-06T19:50:05+07:00
Ruptur Limpa
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Ruptur Limpa

Oleh :
dr. Jocelyn Prima Utami
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan terkait ruptur limpa (spleen rupture) atau ruptur lien bertujuan untuk mencegah dan mengurangi risiko komplikasi yang dapat terjadi pasca penatalaksanaan ruptur limpa.[1,2]

Edukasi

Edukasi kepada pasien dan keluarga pasien mencakup pendekatan penegakkan diagnosis, pilihan tata laksana yang terbaik, risiko komplikasi yang dapat terjadi, serta pemantauan yang diperlukan. Pasien setelah splenektomi perlu mewaspadai risiko gangguan fungsi limpa yang meningkatkan risiko seumur hidup untuk infeksi berat. Tindakan pencegahan terhadap infeksi dapat berupa vaksinasi terhadap bakteri berkapsul dan penggunaan antibiotik profilaksis. Antibiotik dapat digunakan dalam bentuk profilaksis harian ataupun antibiotik empiris yang digunakan ketika gejala muncul.

Antibiotik profilaksis harian direkomendasikan untuk pasien asplenik dan hiposplenik yang berisiko tinggi mengalami infeksi berat, seperti anak-anak di bawah 5 tahun, pasien imunokompromais, dan pasien pada tahun pertama pasca-splenektomi. Pasien tersebut disarankan untuk menyimpan persediaan antibiotik darurat yang digunakan jika demam atau tanda-tanda infeksi sistemik lain (seperti muntah, diare, atau sakit kepala) berkembang. Edukasi pasien untuk segera melapor ke unit gawat darurat terdekat jika gejala infeksi muncul.[2,11,24]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Pada pasien yang mengalami kecelakaan kendaraan bermotor, nyeri bahu kiri yang terisolasi dapat mengindikasikan ruptur limpa. Kemungkinan ini perlu dipikirkan dan dievaluasi lebih lanjut. Pankreatitis dan malaria dapat menyebabkan ruptur limpa atraumatik, sehingga evaluasi limpa diperlukan pada pasien- pasien ini. Seorang pasien dengan ruptur limpa dapat berubah status dari stabil menjadi tidak stabil dalam 24 hingga 48 jam. Oleh karenanya, pasien harus dipantau di rumah sakit.[1]

Referensi

1. Akoury T, Whetstone DR. Splenic Rupture. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525951/
2. Bjerke S, Bjerke J. Splenic Rupture. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/432823-overview
11. Waseem M, Bjerke S. Splenic Injury. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441993/
24. Pasternack M. Prevention of infection in patients with impaired splenic function. Uptodate. 2020.

Prognosis Ruptur Limpa

Artikel Terkait

  • Tekanan Pulsasi sebagai Tanda Awal Perdarahan pada Pasien Trauma
    Tekanan Pulsasi sebagai Tanda Awal Perdarahan pada Pasien Trauma
  • Manajemen Trauma Tumpul Limpa: Operatif Vs Nonoperatif
    Manajemen Trauma Tumpul Limpa: Operatif Vs Nonoperatif
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.