Patofisiologi Ruptur Limpa
Patofisiologi ruptur limpa (spleen rupture) atau ruptur lien berkaitan dengan robeknya lapisan seperti kapsul yang melapisi limpa, sehingga menyebabkan perdarahan ke dalam rongga abdomen. Ruptur limpa umumnya berkaitan dengan kejadian trauma pada abdomen, tetapi pada beberapa kasus dapat terjadi secara spontan atau nontraumatik.[1-4]
Ruptur Limpa Traumatik
Limpa merupakan organ dengan vaskularisasi yang tinggi sehingga berisiko menyebabkan perdarahan hebat saat terjadi ruptur. Mekanisme utama yang paling umum terjadi pada cedera limpa traumatik (50% sampai 75%) adalah akibat kecelakaan kendaraan bermotor. Mekanisme lain mencakup trauma tumpul langsung pada perut atau jatuh. Perlu diketahui bahwa ruptur traumatik dapat muncul segera setelah cedera atau secara tertunda.[1]
Ruptur Limpa Nontraumatik
Penyakit-penyakit seperti infeksi mononukleosis, malaria, demam dengue, dan gangguan hematologi dapat menyebabkan splenomegali, infiltrasi limfotik, hingga perdarahan subkapsular. Hal ini dapat menyebabkan menipisnya dan tertariknya lapisan kapsul yang meningkatkan kerentanan struktur limpa untuk ruptur. Selain itu, splenomegali menyebabkan perlindungan limpa oleh tulang iga berkurang, sehingga lebih rentan untuk ruptur.[2-4]