Prognosis Syok Hemoragik
Prognosis syok hemoragik yang disebabkan oleh trauma tumpul cenderung lebih buruk. Selain itu, prognosis syok hemoragik yang terjadi pada pasien berusia tua juga cenderung lebih buruk. Komplikasi dapat berupa kegagalan organ hingga kematian.[2]
Komplikasi
Triad letal pada trauma adalah asidosis, hipotermia dan koagulopati. Syok hemoragik menyebabkan berkurangnya perfusi jaringan sehingga pengiriman oksigen dan nutrisi tidak memadai untuk fungsi seluler. Ini bisa berujung pada kematian.
Selain itu, komplikasi lainnya yang dapat terjadi adalah kegagalan multi-organ seperti gagal ginjal, gagal jantung serta gagal napas yang dapat bersifat ireversibel.[1,3]
Prognosis
Pada pasien trauma, adanya syok hemoragik telah dikaitkan sebagai prediktor luaran yang buruk dan mortalitas dini. Adanya syok hemoragik pada berbagai kondisi medis juga dikaitkan dengan luaran fungsional yang lebih buruk dan angka kematian jangka panjang yang lebih tinggi.
Kematian akibat perdarahan telah dilaporkan terjadi secara cepat, yakni dalam median 2,5 jam setelah pasien datang ke rumah sakit. Sekitar 85% kematian terkait perdarahan terjadi dalam 6 jam. Laju mortalitas 30 hari pada pasien perdarahan telah dilaporkan sebesar 25%.
Identifikasi sumber perdarahan yang cepat dan penanganan yang tepat berperan penting dalam meningkatkan prognosis. Di sisi lain, trauma tumpul dan peningkatan usia telah dikaitkan sebagai prediktor prognosis yang lebih buruk.[15-17]
Penulisan pertama oleh: dr. Karina Sutanto