Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Croup karyanti 2025-03-13T10:14:19+07:00 2025-03-13T10:14:19+07:00
Croup
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Croup

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Etiologi croup yang paling banyak adalah virus. Virus parainfluenza tipe 1 merupakan penyebab croup yang paling sering diidentifikasi.

Virus

Kebanyakan kasus croup disebabkan oleh virus parainfluenza tipe 1. Virus parainfluenza lain yang juga dapat menyebabkan croup antara lain virus parainfluenza tipe 2 (umumnya lebih ringan dari tipe 1), virus parainfluenza tipe 3 (seringkali lebih berat dari tipe 1 dan 2).

Selain itu respiratory syncytial virus (RSV), adenovirus, virus influenza tipe A dan B, enterovirus, rhinovirus, virus measles, human coronavirus NL63 (HCoV-NL63), serta metapneumoviruses juga dapat menyebabkan terjadinya croup.[1,3,5,6]

COVID-19

COVID-19 telah dilaporkan menyebabkan croup pada laporan kasus dan serial kasus. Croup diduga merupakan manifestasi yang lebih umum akibat varian Omicron dibandingkan varian lainnya.[6]

Bakteri

Beberapa kasus croup lain juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri croup terbagi menjadi difteri laring, trakeitis, laryngotracheobronchitis, dan laryngotracheobronchopneumonitis.

Difteri laring disebabkan oleh Corynebacterium diphtheriae. Sedangkan, bakteri yang dapat menyebabkan trakeitis, laryngotracheobronchitis, dan laryngotracheobronchopneumonitis, antara lain Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Hemophilus influenzae, dan Moraxella catarrhalis.[1,2,5,6]

Faktor Risiko

Kelompok usia antara 6 bulan dan 6 tahun berisiko tinggi mengalami croup, dengan puncaknya pada tahun kedua kehidupan. Meskipun demikian, croup tetap dapat terjadi pada bayi berusia 3 bulan serta pada anak-anak usia lebih tua, remaja, dan orang dewasa.[1,5,6]

Riwayat croup dalam keluarga juga merupakan faktor risiko terjadinya croup dan rekurensi croup. Telah dilaporkan bahwa anak-anak dengan orang tua yang memiliki riwayat croup akan 3,2 kali lebih mungkin mengalami episode croup dan 4,1 kali lebih mungkin mengalami croup berulang dibandingkan anak-anak yang tidak memiliki riwayat croup dalam keluarga.[5,6]

Selain itu, jenis kelamin laki-laki dan adanya riwayat intubasi sebelumnya juga dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya croup.[1,5]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Khrisna Rangga Permana

Referensi

1. Smith DK, McDermott AJ, Sullivan JF. Croup: Diagnosis and Management. Am Fam Physician. 2018 May 1;97(9):575-580.
2. Sizar O, Carr B. Croup. [Updated 2023 Jul 24]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-.
3. Defendi GL. Croup. Medscape. Updated January 18, 2024.
5. Bjornson C, Johnson D. Croup. BMJ Best Practice. Updated April 28, 2023.
6. Woods CR. Croup: Clinical features, evaluation, and diagnosis. In: Shah SS, ed. UpToDate. Waltham, MA: UpToDate Inc. Updated April 2023.

Patofisiologi Croup
Epidemiologi Croup

Artikel Terkait

  • Peran Kortikosteroid dalam Penanganan Croup pada Anak
    Peran Kortikosteroid dalam Penanganan Croup pada Anak
  • Glukokortikoid pada Terapi Croup Mengurangi Risiko Rawat di Rumah Sakit dan Serangan Ulang
    Glukokortikoid pada Terapi Croup Mengurangi Risiko Rawat di Rumah Sakit dan Serangan Ulang
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.