Prognosis Croup
Prognosis croup baik pada pasien imunokompeten. Pemulihannya hampir selalu sempurna karena sebagian besar kasus croup adalah kasus derajat ringan yang dapat sembuh sendiri dalam waktu singkat dan tidak memerlukan rawat inap.[3,5]
Telah dilaporkan bahwa <5% kasus croup memerlukan rawat inap dan <2% yang dirawat di rumah sakit memerlukan prosedur intubasi dengan tingkat mortalitas pada kasus yang diintubasi sebesar 0,5%. Walaupun demikian, kemungkinan adanya komplikasi dan kematian tetap perlu diwaspadai.[1,3,5]
Komplikasi
Komplikasi akibat croup jarang terjadi. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadia adalah infeksi bakteri sekunder, seperti pneumonia atau trakeitis bakteri, yang umumnya ringan. Meski demikian, telah ada laporan dimana terjadi perburukan klinis diikuti tidak adanya respon terhadap epinefrin.
Waspadai juga kemungkinan terjadinya dehidrasi akibat asupan oral yang tidak memadai dan kehilangan cairan yang tidak disadari.[3,5]
Prognosis
Prognosis pada kasus croup secara umum adalah baik. Mayoritas kasus bersifat ringan, swasirna, dan tanpa sekuele apapun. Umumnya croup sembuh dalam 7 hari dan tidak memerlukan rawat inap.
Pada croup derajat sedang dan berat, terapi kombinasi dexamethasone dan nebulisasi epinefrin dapat menurunkan keperluan intubasi, rawat inap di ICU, memperpendek lama rawat inap di rumah sakit, dan meminimalkan risiko komplikasi.[1,3,5]
Croup Rekuren dan Spasmodik
Sekitar 5% dari anak-anak yang dirawat karena croup memiliki gejala berulang dalam 7 hari. Anak-anak yang memiliki episode croup berulang harus dirujuk ke spesialis THT untuk mengevaluasi kelainan saluran napas yang mendasari seperti laringomalasia atau stenosis subglotis yang dilaporkan pada 10% anak dengan croup berulang.
Beberapa anak dengan gejala berulang mengikuti pola penyakit khas yang disebut sebagai "croup spasmodik." Hal ini ditandai dengan gejala intermiten yang terjadi secara eksklusif pada malam hari, dengan onset dan penghentian yang tiba-tiba. Hal ini paling sering terjadi pada anak-anak dengan kondisi alergi atau riwayat keluarga alergi. Kebanyakan gejala croup spasmodik hilang sendiri pada usia 6 tahun.[21,26]
Penulisan pertama: dr. Khrisna Rangga Permana