Etiologi Gagal Tumbuh
Etiologi gagal tumbuh atau faltering growth bersifat multifaktorial, yaitu kombinasi dari faktor organik dan inorganik. Beberapa penyakit dapat meningkatkan risiko pasien mengalami gagal tumbuh, misalnya tuberkulosis, cystic fibrosis, dan malnutrisi.[3-5,8]
Faktor Organik
Faktor organik terbagi menjadi tiga yaitu asupan yang tidak adekuat, luaran kalori yang berlebih, dan kebutuhan kalori yang meningkat. Beberapa penyebab asupan yang tidak adekuat, yaitu:
- Kurangnya asupan: misalnya akibat produksi ASI yang tidak adekuat ataupun kondisi medis seperti sumbing, cerebral palsy, dan atresia atau stenosis pilorus
- Penyakit sistemik yang mengakibatkan anoreksia atau penolakan terhadap makan.
- Gangguan metabolisme: Down syndrome, intoleransi fruktosa, dan defisiensi galaktosa-1-fosfat uridil transferase
Luaran kalori yang berlebih dapat terjadi pada:
- Vomitus persisten: seperti pada refluks gastroesofagus, obstruksi intestinal, sengaja memuntahkan makanan, masalah metabolik, atau kasus peningkatan tekanan intrakranial
- Malabsorbsi atau diare kronis: dapat disebabkan oleh penyakit gastrointestinal primer, cystic fibrosis, infeksi, dan penyakit Celiac
- Gangguan fungsi ginjal: seperti pada diabetes melitus dan asidosis tubular renal
Sementara itu, peningkatan kebutuhan kalori dapat terjadi pada:
- Penyakit jantung bawaan
- Penyakit respirasi kronik, misalnya tuberkulosis paru
- Hipertiroid
- Infeksi kronis atau rekuren[3-5,8]
Faktor Inorganik
Faktor inorganik yang menyebabkan gagal tumbuh di antaranya terkait dengan pola asuh dan permasalahan di rumah, seperti keterbatasan finansial, cara pemberian makan, ibu atau pengasuh yang depresi atau memiliki masalah mental lain, penelantaran anak, dan stressor fisik atau mental di rumah.[3-5,8]
Gabungan Faktor Organik dan Inorganik
Penyebab gagal tumbuh organik dan inorganik dapat tumpang tindih. Misalnya, anak dengan gangguan organik juga memiliki lingkungan yang terganggu atau interaksi orang tua yang nonfungsional. Demikian juga, anak dengan gizi buruk yang disebabkan oleh faktor inorganik, dapat mengalami masalah medis organik.[3,8]
Ā
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini