Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Penyakit Kawasaki general_alomedika 2023-08-21T10:10:24+07:00 2023-08-21T10:10:24+07:00
Penyakit Kawasaki
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Penyakit Kawasaki

Oleh :
dr. William Sumoro
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan penyakit Kawasaki terutama pada keluaga dengan riwayat penyakit ini dan modalitas terapi pilihan seperti imunoglobulin intravena/IVIG. Pada pasien yang telah didiagnosis, perlu diinformasikan terkait risiko komplikasi kardiovaskular, seperti aneurisma arteri koroner. Gejala dapat berlangsung berminggu-minggu dan pasien mungkin memerlukan evaluasi echocardiography berkala.

Edukasi Pasien

Penyakit Kawasaki belum diketahui penyebabnya, namun telah dikaitkan dengan infeksi, faktor genetik, dan respon imunologi pasien. Penyakit Kawasaki utamanya terjadi pada anak berusia di bawah 5  tahun, tetapi dapat ditemukan pada usia lebih tua. Gejala yang paling umum adalah demam yang berkelanjutan (prolonged fever) dan tidak responsif terhadap obat antipiretik.

Komplikasi terberat penyakit Kawasaki adalah kelainan arteri koroner yang dapat terjadi pada 25% pasien yang telah mendapatkan imunoglobulin intravena (IVIG). Terapi IVIG merupakan modalitas utama untuk penyakit Kawasaki dan diberikan secara intravena, sehingga edukasi mengenai rawat inap perlu dilakukan.

Pada pasien yang mengalami komplikasi berupa aneurisma koroner, diperlukan pemeriksaan echocardiography tahunan (atau 2 kali setahun pada giant coronary artery aneurysm) dengan tujuan pemantauan. Untuk kondisi yang berat, pasien disarankan untuk membatasi aktivitas yang melibatkan kontak fisik atau high impact sports.[1,5,20,23]

Setelah pasien selesai menjalani rawat inap, pengasuh perlu memeriksa suhu tubuh di rumah. Pemeriksaan dianjurkan dilakukan setiap 6 jam sekali hingga 48 jam setelah demam terakhir. Kunjungan rawat jalan untuk tujuan pemantauan dilakukan 7–10 hari setelah selesai rawat inap.

Vaksinasi, terutama virus hidup seperti vaksin campak dan varicella, sebaiknya ditunda  setidaknya selama 11 bulan bagi anak yang telah mendapatkan IVIG.[1,5,20,23]

Edukasi Jangka Panjang

Edukasi jangka panjang penyakit Kawasaki pada dasarnya bertujuan untuk mengurangi komplikasi dan sekuele jangka panjangnya, terutama pada sistem kardiovaskular. Hal ini diupayakan dengan cara:

  • Manajemen jangka panjang dimulai setelah fase akut penyakit terlewati, biasanya 5–6 minggu setelah awitan demam
  • American Heart Association (AHA) dan Japanese Circulation Society (JCS) merekomendasikan tes stres kardiak rutin bagi pasien dengan aneurisma arteri koroner ukuran sedang-besar (>6,0 mm) dan diikuti echocardiography

  • Pada pasien dengan aneurisma arteri koroner ukuran besar disarankan untuk mendapatkan low molecular weight heparin (LWFH) atau warfarin, serta obat antiplatelet seperti clopidogrel atau dypiridamole, untuk mencegah terbentuknya trombus karena berkurangnya aliran dan rusaknya epitelium
  • EKG sebaiknya dilaksanakan ketika terdiagnosis, 2 minggu setelah awitan gejala, dan 8 minggu setelah diagnosis

  • Perempuan dengan aneurisma koroner perlu mendapatkan konsultasi obstetri sebelum merencanakan kehamilan[2,4,17,23]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Belum diketahui etiologi pasti penyakit Kawasaki, sehingga belum ada pedoman baku untuk pencegahannya. Akan tetapi, penyakit Kawasaki diduga berhubungan dengan infeksi, terutama infeksi virus, pada saluran napas atas atau gastrointestinal. Pencegahan infeksi, termasuk pola hidup sehat dan kebersihan, seperti mencuci tangan dengan baik dan benar perlu dilakukan. Hal ini untuk mencegah penularan penyakit infeksius.[23]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Hedrich CM, Schnabel A, Hospach T. Kawasaki Disease. Front Pediatr. 2018 Jul 10;6:198. doi: 10.3389/fped.2018.00198. PMID: 30042935; PMCID: PMC6048561.
2. Newburger JW, Takahashi M, Burns JC. Kawasaki Disease. J Am Coll Cardiol. 2016 Apr 12;67(14):1738-49. doi: 10.1016/j.jacc.2015.12.073. PMID: 27056781.
4. McCrindle BW, Rowley AH, Newburger JW, Burns JC, Bolger AF, et al; American Heart Association Rheumatic Fever, Endocarditis, and Kawasaki Disease Committee of the Council on Cardiovascular Disease in the Young; Council on Cardiovascular and Stroke Nursing; Council on Cardiovascular Surgery and Anesthesia; and Council on Epidemiology and Prevention. Diagnosis, Treatment, and Long-Term Management of Kawasaki Disease: A Scientific Statement for Health Professionals From the American Heart Association. Circulation. 2017. Apr 25;135(17):e927-e999. doi: 10.1161/CIR.0000000000000484. Epub 2017 Mar 29. Erratum in: Circulation. 2019 Jul 30;140(5):e181-e184. PMID: 28356445.
5. Son MB, Sundel RP. Kawasaki Disease. Textbook of Pediatric Rheumatology. 2016;467-483.e6. doi:10.1016/B978-0-323-24145-8.00035-1
17. Gorelik, Mark, et al. “2021 American College of Rheumatology/Vasculitis Foundation Guideline for the Management of Kawasaki Disease.” Arthritis & Rheumatology, vol. 74, no. 4, 2022, pp. 586–596, https://doi.org/10.1002/art.42041.
20. Sundel R. Kawasaki disease: Initial treatment and prognosis. UpToDate, 2021. https://www.uptodate.com/contents/kawasaki-disease-initial-treatment-and-prognosis.
23. Owens AM, Plewa MC. Kawasaki Disease. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537163/

Prognosis Penyakit Kawasaki

Artikel Terkait

  • Kemiripan MIS-C Akibat COVID-19 dengan Penyakit Kawasaki pada Anak
    Kemiripan MIS-C Akibat COVID-19 dengan Penyakit Kawasaki pada Anak
Diskusi Terkait
dr.Michy anggun Malvika
Dibalas 23 Desember 2019, 08:46
Timbulnya ruam yang gatal di lidah dan tonsil disertai demam pada anak usia 4 tahun
Oleh: dr.Michy anggun Malvika
4 Balasan
Alodokter, izin bertanya. Sy dapat pasien anak 4 tahun datang dengan keluhan lidah dan tonsil muncul ruam gatal seperti pada gambar sejak 1 hari yang lalu....

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.