Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Sindrom Turner general_alomedika 2023-02-27T15:35:35+07:00 2023-02-27T15:35:35+07:00
Sindrom Turner
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Sindrom Turner

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Penatalaksanaan sindrom Turner ditujukan untuk pemantauan dan pengobatan gangguan kardiovaskular secara terus menerus dan pengobatan jangka panjang dengan terapi hormon untuk mencegah konsekuensi yang merugikan dari defisiensi estrogen. Selain itu, jika wanita dengan sindrom Turner menginginkan kehamilan, penatalaksanaan masalah kesuburan juga harus diperhatikan.

Mengingat kompleksnya masalah pada sindrom Turner maka perlu penanganan secara terpadu antara dokter anak, dokter penyakit dalam, spesialis endokrin, spesialis mata, spesialis telinga, hidung, tenggorokan (THT), spesialis jantung, ahli genetik, psikolog, gynecologists dan reproduction biologists, spesialis bedah ortopedi, serta spesialis nefrologi.[3,5,6,20,30,41]

Medikamentosa

Terapi medikamentosa pada sindrom Turner yang utama adalah terapi hormon pertumbuhan, penambahan androgen, dan terapi sulih hormon. Terapi estradiol jangka panjang harus diberikan untuk mencegah pengeroposan tulang, mengurangi risiko osteoporosis dan penyakit kardiovaskular, serta untuk menjaga kesehatan seksual dan kualitas hidup.[1,6,20,30,41]

Terapi Hormon Pertumbuhan

Terapi hormon pertumbuhan atau recombinant human growth hormone telah terbukti meningkatkan tinggi badan 5-8 cm. Terapi GH direkomendasikan sedini mungkin yaitu pada usia 4-6 tahun atau lebih cepat. Hal ini untuk mengantisipasi adanya kegagalan pertumbuhan dan memungkinkan durasi yang memadai terapi sebelum inisiasi pubertas.[20,29]

Pemberian dosis hormon pertumbuhan 0.05 mg/kgBB/hari atau 0,35 mg/kgBB/minggu, injeksi subkutan setiap hari. Maksimal dosis 0,07 mg/kgBB/hari tergantung dari respons terapi. Diberikan subkutan selama 7 hari seminggu, sebaiknya pada malam hari. Terapi tidak berespon bila laju pertumbuhan ≤2 cm dalam 6 bulan atau ≤4 cm dalam setahun. Terapi hormon pertumbuhan bisa diberikan sampai usia tulang (bone age) 14 tahun atau tidak responsif lagi.[20,29]

Penambahan Androgen pada Hormon Pertumbuhan

Penambahan androgen pada hormon pertumbuhan diberikan pada gadis yang memiliki tubuh sangat pendek dibanding usianya walaupun telah diberi hormon pertumbuhan. Pemberian androgen seperti seperti oksandrolon diberikan pada usia > 10 tahun dengan dosis 0.03-0.05 mg/kgBB/hari, dosis maksimal dosis 2.5 mg. Oksandrolon dapat diberikan sampai usia 14 tahun. Pemberian oksandrolone dapat menambah tinggi sampai 2,3-4,6 cm.[20,30]

Terapi Sulih Hormon Estradiol

Terapi sulih hormon estradiol harus dimulai pada usia pubertas, sekitar usia 11-12 tahun dan dilanjutkan sampai usia 50 tahun, yaitu usia yang biasa terjadinya menopause.

Terapi sulih hormon estradiol digunakan untuk menginduksi pubertas, namun tidak boleh diberikan pada gadis yang telah mengalami pubertas spontan. Pemberian estradiol biasanya dimulai pada dosis antara 1/10 sampai 1/8 dosis pengganti dewasa dan meningkat secara bertahap setiap 6 bulan untuk merangsang perkembangan pubertas normal.

Dosis awal dapat dimulai dengan 0,05-0,07 µg dan dapat meningkat bertahap sampai 0,08-0,12 µg/kgBB untuk memaksimalkan perkembangan payudara.  Progesteron siklik ditambahkan paling tidak 2 tahun setelah terapi estrogen atau saat menarche.[20,29,30,41]

Pembedahan

Tindakan pembedahan pada sindrom Turner dilakukan pada defek kardiovaskular untuk membantu mengurangi angka mortalitas dan dapat meningkatkan kualitas hidup. Bedah ortopedi dan ortodonti dilakukan hanya bila memang sangat diperlukan, karena mengingat komplikasi dari anestesi yang dapat memperburuk sindrom Turner.[5,31-33]

Bedah Kardiovaskular

Bedah  kardiovaskular sering diperlukan untuk pengelolaan pasien sindrom Turner karena penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian. Prosedur yang paling umum adalah perbaikan koarktasio aorta, penggantian katup aorta, dan penggantian aorta ascending. Bedah kardiovaskular memperlihatkan kualitas hidup yang lebih baik pada pasien sindrom Turner.[5,31]

Bedah Ortopedi dan Ortodonti

Bedah ortopedi dan ortodonti pada sindrom Turner dilakukan apabila memang sangat diperlukan, pendekatan ortopedi dan ortodonti dikombinasikan dengan terapi hormon pertumbuhan dilakukan untuk menghindari operasi karena komplikasi anestesi prosedur ortopedi-ortodonti terkait anatomi dan fisiologis yang bervariasi pada sindrom Turner. Terdapat laporan mengenai bedah ortopedi yang dilakukan untuk mengoreksi web neck pada pasien sindrom Turner.[32-33]

Terapi Suportif

Terapi suportif yang dapat diberikan pada gadis dengan sindrom Turner adalah dukungan orang tua dan orang sekitar. Hal ini membantu mereka meningkatkan rasa percaya diri. Anak-anak yang tumbuh dengan sindrom Turner mungkin merasa sadar diri tentang kondisi mereka, yang dapat mengakibatkan rendahnya kepercayaan diri.[5,18]

Diet

Diet pada sindrom Turner perlu diatur untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan sindrom Turner. Pola diet diatur juga untuk menghindari obesitas karena meningkatkan risiko hipertensi dan resistensi insulin yang sudah tinggi. Perawakan pendek dan kegagalan ovarium merupakan faktor risiko osteoporosis, dan perawatan harus dilakukan untuk memastikan asupan kalsium harian yang memadai yaitu 1,0-1,5 g dan vitamin D setidaknya 400 IU. Pola diet yang diatur dengan baik juga sangat membantu pada pasien sindrom Turner yang mengalami irritable bowel syndrome (IBD) dan juga yang mengalami hiperhomosisteinemia.[2,20,35]

Manajemen Infertilitas dan Kehamilan

Wanita dengan sindrom Turner dapat mengalami kehamilan spontan atau melalui fertilisasi in vitro (IVF). Namun, ada peningkatan risiko diseksi atau ruptur aorta pada wanita dengan sindrom Turner selama kehamilan atau pada periode postpartum segera dengan risiko kematian mungkin setinggi 2%.

Manajemen pada wanita hamil dengan sindrom Turner berfokus pada kontrol tekanan darah. Rekomendasi antihipertensi tidak berbeda dengan ibu hamil yang tidak memiliki sindrom Turner. Karena adanya risiko preeklampsia yang tinggi, maka diperlukan terapi 75 mg aspirin setiap hari sejak usia kehamilan 12 minggu sampai melahirkan. Selain itu, skrining ultrasound untuk deteksi kegagalan tumbuh janin (IUGR) biasanya dilakukan, mengingat peningkatan risiko pada populasi ini.[41]

Monitoring

Monitoring pada sindrom Turner dilakukan untuk mengetahui efektifitas terapi dan perkembangan penyakit penyerta. Monitoring yang dilakukan terkait dengan:

  • Pada pemberian hormon pertumbuhan tinggi badan harus dipantau setiap 3-4 bulan di tahun pertama terapi dan setiap 4-6 bulan sesudahnya
  • Evaluasi jantung termasuk ekokardiografi dilakukan setiap 5 tahun, bahkan pada pasien dengan temuan awal normal pada pemeriksaan kardiovaskular
  • Pasien dengan horseshoe kidney harus menjalani pemeriksaan ultrasonografi ginjal setiap 4-6 bulan sampai usia 8 tahun dan setiap 6-12 bulan sesudahnya
  • Fungsi tiroid harus diperiksa saat diagnosis dan dimonitoring setiap 1 atau 2 tahun hingga sepanjang hidup[2,5,20,34]

Referensi

1. Shankar Kikkeri N, Nagalli S. Turner Syndrome. [Updated 2021 Aug 11]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554621/
2. Cui, X., Cui, Y., Shi, L., Luan, J., Zhou, X., & Han, J. A basic understanding of Turner syndrome: Incidence, complications, diagnosis, and treatment. Intractable & rare diseases research, 7(4), 223–228. 2018. https://doi.org/10.5582/irdr.2017.01056
3. Daniel MS. Turner Syndrome. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/949681-overview
5. Rieser P and Davenport M. Turner Syndrome: A Guide For Families. Turner Syndrome Society of the United States. 2017. https://50edf458-92ec-48c8-96eb-0ee4183e817d.filesusr.com/ugd/8fb9de_a621e471cb6542e492a338ee352b65b6.pdf
6. Ibarra-Ramírez M and Martínez-de-Villarreal LE. Clinical and Genetic Aspects Of Turner's Syndrome. The journal Medicina Universitaria Vol. 18. Issue 70 Pages 42-48 (January - March 2016). DOI: 10.1016/j.rmu.2016.03.003. https://www.elsevier.es/en-revista-medicina-universitaria-304-articulo-clinical-genetic-aspects-turner39s-syndrome-S1665579616300503
20. Aditiawati, Tjahjono HB, Pulungan AB, Rini EA, Himawan IW, Marzuki NS, dan Batubara JRL. Panduan Praktik Klinis Ikatan Dokter Anak Indonesia : sindrom Turner. IDAI. https://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/PPK-Sindrom-Turner.pdf
21. Folsom, L. J., & Fuqua, J. S. Reproductive Issues in Women with Turner Syndrome. Endocrinology and metabolism clinics of North America, 44(4), 723–737. 2015. https://doi.org/10.1016/j.ecl.2015.07.004
29. Shankar, R. K., & Backeljauw, P. F. Current best practice in the management of Turner syndrome. Therapeutic advances in endocrinology and metabolism, 9(1), 33–40. 2018. https://doi.org/10.1177/2042018817746291
30. Yang S. Diagnostic and therapeutic considerations in Turner syndrome. Annals of pediatric endocrinology & metabolism, 22(4), 226–230. 2017. https://doi.org/10.6065/apem.2017.22.4.226
31. Fuchs, M. M., Attenhofer Jost, C. H., Said, S. M., Hagler, D. J., Connolly, H. M., Dearani, J. A., & Egbe, A. C. Cardiovascular surgery in Turner syndrome - early outcome and long-term follow-up. World journal of cardiology, 12(3), 97–106. 2020. https://doi.org/10.4330/wjc.v12.i3.97
32. Acosta, Anna M. MD; Steinman, Suzanne E. MD; White, Klane K. MD, MSc Orthopaedic Manifestations in Turner Syndrome, Journal of the American Academy of Orthopaedic Surgeons: December 1, 2019 - Volume 27 - Issue 23 - p e1021-e1028 doi: 10.5435/JAAOS-D-17-00796. https://journals.lww.com/jaaos/Abstract/2019/12010/Orthopaedic_Manifestations_in_Turner_Syndrome.4.aspx
33. Lou, R. B., Konofaos, P., & Wallace, R. D. Correction of Pterygium Colli in Turner Syndrome: A Clinical Report and Review of the Surgical Management. The Journal of craniofacial surgery, 27(8), 2081–2083. 2016. https://doi.org/10.1097/SCS.0000000000003044
34. Donaldson, M. D., Gault, E. J., Tan, K. W., & Dunger, D. B. Optimising management in Turner syndrome: from infancy to adult transfer. Archives of disease in childhood, 91(6), 513–520. 2006. https://doi.org/10.1136/adc.2003.035907
35. Princis, M. P., Montalbano, C., Madè, A., & Cena, H. Diet and Lifestyle Role in Homocysteine Metabolism in Turner Syndrome. Medical principles and practice : international journal of the Kuwait University, Health Science Centre, 28(1), 48–55. 2019. https://doi.org/10.1159/000494138
41. Backeljauw P. Management of Turner syndrome in adults. Uptodate. 2020.

Diagnosis Sindrom Turner
Prognosis Sindrom Turner

Artikel Terkait

  • Identifikasi Kelainan Kromosom dengan Non-Invasive Prenatal Testing
    Identifikasi Kelainan Kromosom dengan Non-Invasive Prenatal Testing
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.