Etiologi Stunting
Etiologi stunting yang utama adalah malnutrisi atau asupan yang tidak cukup atau makanan yang kurang kandungan nutrisi untuk menunjang pertumbuhan.
Etiologi
Selain malnutrisi, asupan makanan dan/atau kandungan nutrisi yang tidak adekuat, hal lain yang dapat menyebabkan stunting adalah penyakit yang menyebabkan buruknya asupan gizi (malnutrisi), penyerapan, dan pemanfaatan nutrisi, seperti penyakit jantung bawaan, tuberkulosis paru, anemia, dan infeksi kronis.
Faktor maternal yaitu nutrisi ibu saat mengandung dan interaksi perilaku (behavioural interaction) juga merupakan faktor penyebab stunting. Kombinasi kekurangan nutrisi, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang kurang juga dapat menyebabkan stunting.[1,4,19]
Pada 1000 hari pertama kehidupan sejak konsepsi sampai dengan anak berusia 2 tahun, faktor nutrisi dan lingkungan berperan besar dalam pertumbuhan anak, sedangkan faktor etnik atau genetik tidak banyak berperan dalam pertumbuhan anak di bawah usia 2 tahun.[20,21]
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang diduga meningkatkan kejadian stunting yang dapat berasal dari maternal atau anak itu sendiri.
Faktor Maternal
Berikut faktor-faktor maternal yang dapat meningkatkan risiko stunting:
- Ibu yang pendek
- BMI rendah dan kenaikan berat badan yang kurang selama kehamilan
- Kehamilan pada masa remaja, saat ibunya sendiri masih dalam masa pertumbuhan, meningkatkan risiko maternal stunting dan dapat menyebabkan luaran obstetrik yang buruk
- Jarak antar kelahiran yang dekat juga meningkatkan kebutuhan nutrisi pada ibu
Faktor Anak
Berikut beberapa kondisi yang dialami anak yang dapat meningkatkan risiko stunting:
- Intrauterine growth restriction
- Sanitasi yang buruk
- Lingkungan yang berisiko
- Nutrisi anak yang inadekuat
- Infeksi berulang/kronis
- Kualitas makanan pendamping ASI yang buruk
Berat lahir rendah dan panjang badan saat lahir berhubungan dengan pertumbuhan pada masa kanak-kanak [16,22,23]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja