Edukasi dan Promosi Kesehatan Fluorosis Gigi
Edukasi dan promosi kesehatan fluorosis gigi perlu diberikan kepada pasien untuk memberikan kepastian diagnosis terkait keadaan tersebut dan untuk mencegah terjadinya hal serupa pada keluarga pasien.
Edukasi Pasien
Edukasi terhadap pasien terkait dengan kondisi fluorosis gigi adalah:
- Fluorosis gigi tidak berbahaya. Namun perlu dilakukan pemeriksaan penunjang lebih lanjut untuk mengetahui apakah kadar fluoride dalam tubuh pasien masih dalam ambang batas aman atau tidak.
- Perawatan terkait fluorosis gigi umumnya adalah observasi. Namun demikian, jika pasien memiliki keluhan estetika, dapat dilakukan perawatan lanjutan yang meliputi bleaching, labial veneering, mikroabrasi, dan pembuatan mahkota (crown gigi).
- Fluorosis gigi bukan penyakit menular, namun dapat saja keluarga pasien juga terkena akibat konsumsi air minum dari sumber yang sama.
- Jika sudah kehilangan morfologi gigi yang parah, perlu dilakukan perawatan lanjutan untuk melindungi struktur gigi yang masih tersisa.
- Jika pasien mengonsumsi fluoride dalam jumlah masif, dalam bentuk apapun, maka disarankan kepada pasien untuk mengurangi atau menghentikan konsumsi fluoride tersebut. Contohnya adalah dengan mengganti sumber air minum dan menghentikan penggunaan tablet fluoride atau garam fluoride.[7,12,25]
Edukasi pada Anak
Penggunaan pasta gigi pada anak usia <3 tahun seharusnya hanya seukuran bulir beras. Ketika mencapai usia 3 tahun ke atas, pasta gigi dapat ditambah jumlahnya hingga seukuran biji kacang polong. Edukasi orang tua atau pengasuh untuk memberikan jumlah pasta gigi yang adekuat. Untuk menghindari anak menelan pasta gigi, sebaiknya anak tidak diberikan air untuk membilas setelah sikat gigi.[27]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Promosi kesehatan dapat dilakukan dengan mengonsumsi air atau makanan dengan kadar fluoride yang rendah. Pengukuran kadar fluoride pada sumber air minum dapat dilakukan, dan edukasi warga untuk menghindari konsumsi air jika kadar fluoride melebihi 1 ppm.[7,9]
Hindari penggunaan produk-produk yang mengandung fluoride dalam jumlah tinggi, seperti makanan kemasan yang mengandung Kalsium Fluoride (CaF2), tembakau, dan garam fluoridasi.[26]
Asupan makanan yang tinggi kalsium, besi, vitamin C, dan antioksidan, seperti susu, sayuran berdaun hijau, dan buah-buahan dianjurkan untuk dikonsumsi oleh masyarakat.[7]
Pasta gigi yang mengandung fluoride penting untuk pencegahan karies, tetapi perhatikan untuk tidak menggunakan berlebihan dari jumlah yang direkomendasikan untuk mencegah fluorosis gigi. Orang tua atau pengasuh perlu mengedukasi anak mengenai cara menyikat gigi yang benar. Anak usia prasekolah sebaiknya disupervisi saat menyikat gigi dan diajarkan untuk tidak menelan atau memakan pasta gigi secara sengaja.[27]