Etiologi Fluorosis Gigi
Etiologi fluorosis gigi adalah asupan fluoride dalam jumlah masif yang diterima pada masa pertumbuhan dan perkembangan gigi, yaitu sebelum usia 8 tahun. Fluorosis gigi tidak akan terjadi jika paparan fluoride berlebih terjadi pada usia remaja atau dewasa, karena tahap pertumbuhan dan perkembangan gigi telah selesai.[1,2]
Etiologi
Asupan fluoride ini seringkali didapat dari makanan dan air yang dikonsumsi, udara (akibat gas sisa industri), serta penggunaan pasta gigi yang berlebihan (atau bahkan tertelan). Namun demikian, paparan yang paling memungkinkan untuk menyebabkan fluorosis adalah air minum. Fluoride secara alami terkandung dalam air berdasarkan letak geologis. Air dengan kandungan fluoride yang tinggi ditemui pada area pegunungan tinggi atau daerah tepi pantai. Hal ini yang menyebabkan 40% fluorosis terjadi secara endemis.[16]
Faktor Risiko
Selain penyebab utama tersebut, fluorosis juga disebabkan oleh beberapa faktor risiko, yaitu:
- Makanan atau minuman siap saji yang mengandung Kalsium Fluorida (CaF2)
- Tembakau yang dikunyah
- Konsumsi obat-obatan, seperti antibiotik fluoroquinolone (ciprofloxacin), golongan tetrasiklin (doxycycline), dan amino-penicillin (amoxicillin), yang dikonsumsi dalam jangka waktu lama pada anak yang sedang mengalami tumbuh kembang gigi geligi
- Pasta gigi fluoridasi jika digunakan secara tidak tepat, misalnya tertelan atau termakan
- Makanan atau minuman yang kaya akan fluorida, seperti teh, minyak ikan, gelatin, kulit ayam, dan garam fluoridasi
- Makanan yang kaya akan lemak, misalnya daging yang diawetkan atau minyak
- Fluorida yang terkandung di lingkungan, seperti asap rokok atau polusi industri
- Orang dengan defisiensi kalsium
- Daerah yang memiliki kebijakan fluoridasi air minum untuk mencegah terjadinya karies gigi
Fluorosis gigi juga dapat menjadi komplikasi penyakit lain, yaitu diabetes insipidus herediter. Hal ini disebabkan karena salah satu terapi yang digunakan untuk mengurangi gejala diabetes insipidus adalah air minum fluoridasi.[18,25]