Penatalaksanaan Impaksi Gigi
Penatalaksanaan impaksi gigi dengan ekstraksi gigi ditentukan oleh gejala dan komplikasi seperti infeksi dan adanya dampak pada gig tetangga. Terkadang, tindakan bedah bagi kasus impaksi gigi berkaitan juga dengan estetika. Misalnya, pada pasien yang memiliki gigi kaninus impaksi, dapat meminta kepada dokter gigi untuk melakukan tindakan bedah untuk menarik gigi insisivus yang terpendam tersebut keluar, dibanding membiarkannya atau mencabutnya.[19–24]
Penatalaksanaan impaksi gigi dengan ekstraksi gigi ditentukan oleh adanya gejala dan komplikasi yang tidak bergejala tergantung pada dokter gigi, pedoman otoritas kesehatan terkait di masing-masing negara, serta kondisi-kondisi situasional.[19–24]
Observasi dan Pemantauan Radiologis
Pada gigi impaksi yang tidak mengalami gejala patologis, sebaiknya dokter gigi tetap melakukan observasi. Observasi dilakukan terhadap perkembangan impaksi gigi melalui pemeriksaan klinis dan radiologis. Tujuan dari observasi ini adalah untuk menilai perubahan posisi, kondisi, dan perkembangan apakah akan terjadi komplikasi atau tidak.[19–24]
Studi oleh De Bruyn et al (2019) menemukan beberapa alasan yang perlu dipertimbangkan dokter gigi untuk memilih observasi dan retensi gigi molar ketiga yang impaksi:
- Jika gigi tersebut pada akhirnya mulai erupsi dan memang terdapat ruang untuk gigi tersebut erupsi
- Penolakan, dalam kata lain, pasien tidak memberi informed consent
- Adanya kontraindikasi, seperti adanya gangguan kesehatan sistemik
- Tidak ada tanda atau gejala patologis, seperti nyeri, bengkak, karies gigi, infeksi, dan berdampak pada gigi sekitar, terutama pada pasien usia 30 tahun ke atas[25]
Pembedahan
Tindakan pembedahan berupa ekstraksi gigi impaksi dipertimbangkan jika berdasarkan penilaian klinis dokter gigi, gigi impaksi tersebut akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Namun, dalam melakukan ekstraksi, perlu dilakukan analisis mengenai posisi, tingkat kesulitan, dan teknik ekstraksi yang paling memungkinkan untuk memberikan hasil maksimal kepada pasien.[19–24]
Kontraindikasi ekstraksi gigi molar ketiga, antara lain:
- Gigi molar ketiga sudah berkembang dengan sempurna, tetapi masih terpendam di dalam tulang tanpa adanya tanda-tanda maupun gejala patologis
- Prosedur pencabutan membahayakan kesehatan sistemik maupun lokal pasien
Jika dokter gigi merasa kasus tersebut cukup kompleks, maka dapat melakukan konsultasi atau merujuk kepada dokter spesialis bedah mulut.[19–24]
Manajemen Nyeri dan Inflamasi
Manajemen nyeri dan inflamasi dilakukan untuk meredakan nyeri yang disebabkan oleh impaksi gigi. Biasanya, dokter gigi akan memberikan obat-obatan antiinflamasi non-steroid seperti ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit dan inflamasi yang terjadi.[19–24]
Pemberian Antibiotik
Dokter gigi juga perlu melakukan manajemen infeksi dengan baik. Pertimbangkan untuk memberikan antibiotik jika terdapat tanda-tanda infeksi bakteri. Berikan antibiotik lini pertama seperti amoxicillin dan metronidazole untuk menanggulangi infeksi yang terjadi.[19–24]
Irigasi
Irigasi dapat dilakukan untuk membersihkan area gigi impaksi dengan larutan saline atau chlorhexidine yang bertujuan untuk mengurangi deposit plak dan debris di area tersebut. Irigasi dilakukan untuk membersihkan, menurunkan jumlah bakteri, dan risiko infeksi.[19–24]