Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Karies Gigi general_alomedika 2024-10-16T10:56:28+07:00 2024-10-16T10:56:28+07:00
Karies Gigi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Karies Gigi

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Etiologi utama dari karies gigi adalah bakteri yang memiliki sifat asidogenik dan memfermentasi gula seperti Streptococcus mutans dan Streptococcus sobrinus. Karies gigi dapat muncul akibat paparan yang sering terhadap karbohidrat seperti glukosa, fruktosa, maltosa, dan sukrosa dari makanan.

Faktor perilaku oral hygiene, sosioekonomi, serta riwayat penggunaan botol susu pada bayi juga dinilai berperan dalam proses penyakit.[1,4,19]

Etiologi

Etiologi utama dari karies gigi adalah bakteri yang memiliki sifat asidogenik dan memfermentasi gula. Terdapat dua jenis bakteri yang paling sering menjadi agen utama dalam terjadinya karies gigi, yaitu Streptococcus mutans dan Streptococcus sobrinus.

Spesies bakteri lainnya, seperti Lactobacillus dan Actinomyces, juga telah dihubungkan dengan terjadinya karies gigi. Selain bakteri, beberapa spesies jamur juga telah ditemukan pada pasien karies gigi.

Berikut ini merupakan etiologi mikrobiologis dari karies gigi:

  • Gram positif kokus: Streptococcus mutans, S. mitis, S. salivarius, S. sanguis, S. intermedius, S. vestibularis, Staphylococcus aureus, Atopobium spp, Peptostreptococcus spp, Enterococcus fecalis

  • Gram positif batang: Actinomyces odontolyticus, A. naeslundii, A. voscosus, A. israelii, Lactobacillus fermentum, L. acidophilus, Bifidobacterium dentium, Propionibacterium spp
  • Gram negatif kokus: Veillonella parvula, Neisseria spp
  • Gram negatif batang: Bacteroides denticola, B. melaninogenicus, Fusobacterium necrophorum, F. mortiferum, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Enterobacter aerogenes, Citrobacter freundii, Pseudomonas fluorescence, Haemophilus spp, Prevotella spp, Leptotrichia spp
  • Jamur: Candida albicans, C. tropicalis, C. glabrata[1,6,8]

Faktor Risiko

Karies gigi terjadi ketika terbentuk plak gigi yang bersifat asidogenik dan kariogenik sehingga membentuk populasi mikroba yang dapat menyebabkan inflamasi jaringan gigi.

Terkait hal ini, paparan yang sering terhadap makanan mengandung karbohidrat yang dapat difermentasi seperti seperti glukosa, fruktosa, maltosa, dan sukrosa menjadi faktor penting pembentukan plak gigi.  Secara umum, konsumsi rutin makanan dan minuman manis ditambah lagi dengan perilaku oral hygiene yang buruk meningkatkan risiko terjadinya karies gigi.

Faktor lain seperti viskositas dan pH saliva yang rendah juga dapat memudahkan pertumbuhan mikroba sehingga memicu infeksi pada jaringan gigi. Tak hanya itu, studi menunjukkan bahwa insiden karies pada orangtua serta status sosioekonomi rendah berhubungan dengan kejadian karies gigi.

Terdapat pula studi meta analisis yang mengevaluasi insiden karies gigi pada anak dengan riwayat menyusui hingga 2 tahun dibandingkan dengan anak yang mengonsumsi susu menggunakan botol. Hasil studi mengungkapkan bahwa anak dengan riwayat minum susu menggunakan botol memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami karies gigi.[9,10,19]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

1. Veiga N, Alres D, Douglas F, Pereira M, Vaz A, Rama L, et al. Dental Caries: A Review. J Dent Oral Heal. 2016;2(5):1–3.
4. Yadav K, Prakash S. Dental Caries : A Review. Asian J Biomed Pharm Sci. 2016;2(5):2–4.
6. Mira A, Simo A. Solving the etiology of dental caries. 2015;23(2):76-82.
8. Yadav K, Prakash S. Dental Caries : A Microbiological Approach Journal of Clinical Infectious Diseases. 2017;2(1):1–15.
9. Bowen WH. Dental caries - not just holes in teeth! A perspective. Mol Oral Microbiol. 2016 Jun;31(3):228-33. doi: 10.1111/omi.12132. Epub 2015 Oct 12. PMID: 26343264.
10. Rathee M, Sapra A. Dental Caries. 2022 Mar 14. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan–. PMID: 31869163.
19. Avila WM, Pordeus IA, Paiva SM, Martins CC. Breast and Bottle Feeding as Risk Factors for Dental Caries: A Systematic Review and Meta-Analysis. PLoS One. 2015 Nov 18;10(11):e0142922. doi: 10.1371/journal.pone.0142922. PMID: 26579710; PMCID: PMC4651315.

Patofisiologi Karies Gigi
Epidemiologi Karies Gigi

Artikel Terkait

  • Ekskavasi Selektif Karies Gigi
    Ekskavasi Selektif Karies Gigi
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.