Patofisiologi Karies Gigi
Patofisiologi karies gigi berupa pembentukan plak gigi oleh mikroorganisme yang akan menyebabkan terjadinya demineralisasi gigi, mulai dari struktur enamel, hingga sementum.
Enamel
Enamel/email merupakan bagian terluar gigi dan merupakan jaringan yang sangat tinggi mineral. Karies gigi awalnya akan terbentuk pada enamel dengan pembentukan plak gigi terlebih dahulu yang 70% berisi bakteri.
Bakteri dan terkadang jamur dapat mengonsumsi karbohidrat dan menggunakannya sebagai energi dan memproduksi asam laktat. Asam yang diproduksi agen-agen ini kemudian menguraikan matriks mineral pada gigi. Pada stadium awal ini akan memiliki gambaran white spot lesion, yaitu lesi seperti putih kapur pada bagian lesi. Lesi bercak putih tersebut kemudian akan berubah menjadi lesi berwarna kehitaman. [1,4,5]
Remineralisasi gigi dapat terjadi dengan deposit kristal dan mineral pada saliva. Namun, apabila pasien tetap tidak menjaga kebersihan gigi dari plak dan tidak mengurangi konsumsi gula maka proses demineralisasi akan terus berlanjut melalui produksi asam dari bakteri pada lesi. Seiring terjadinya demineralisasi, beberapa zona akan terbentuk pada enamel, yaitu:
- Zona translusen: fase awal terjadi karies. Zona ini terbentuk saat enamel sudah kehilangan mineral sebanyak 0,5%
- Zona gelap: apabila demineralisasi terus terjadi maka zona gelap akan terbentuk. Pada zona ini terjadi remineralisasi yang mengisi bagian prisma email
- Zona badan lesi: pada zona ini terjadi destruksi dan demineralisasi hebat. Pori-pori pada jaringan ini sebesar 5% pada bagian tepi dan membesar menjadi 25% pada bagian tengah
- Zona permukaan: memiliki gambaran bercak putih pada permukaan enamel. Pada zona ini terjadi remineralisasi pada permukaan, namun pada bagian dalam sudah terbentuk rongga kosong. Hal ini menyebabkan permukaan terlihat seolah-olah utuh namun dalam jangka waktu pendek akan terbentuk kavitas[1,4]
Dentin
Apabila kavitasi enamel terjadi, maka bakteri akan dengan mudah masuk ke dentin dan menginfeksi jaringan tersebut. Area pada dentin yang berperan penting dalam pembentukan karies adalah zona ujung depan, penetrasi, dan destruksi. Pada zona ujung depan terjadi demineralisasi dentin akibat asam, akan tetapi pada zona ini tidak ditemukan bakteri.
Pada zona penetrasi, tubulus dentin terjadi invasi bakteri dan juga terdapat dekomposisi dari dentin. Bagian terakhir, zona destruksi merupakan zona di mana dentin telah dihancurkan dengan enzim proteolitik dan pada zona ini lebih banyak populasi bakteri yang beragam.[1,3]
Sementum
Karies pada sementum umumnya lebih sering terjadi pada orang tua, di mana terjadi resesi gingiva. Kejadian-kejadian seperti trauma atau penyakit periodontal dapat mengganggu gingiva di mana kemudian akan terjadi proses kronik sampai lesi menginvasi akar gigi yang berlanjut sampai dentin. Peradangan yang berlanjut dan tidak dirawat dapat menyebar ke jaringan akar gigi hingga menyebabkan periodontitis.[3,4]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri