Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Maloklusi annisa-meidina 2023-08-28T10:10:45+07:00 2023-08-28T10:10:45+07:00
Maloklusi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Maloklusi

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Etiologi maloklusi atau malocclusion dapat dibedakan berdasarkan klasifikasi Graber untuk memudahkan dokter gigi memahami dan menghubungkan maloklusi dengan faktor etiologi yang mendasarinya, yaitu faktor umum dan faktor lokal.[3-7]

Faktor umum terdiri dari faktor kongenital, faktor herediter, dan faktor lingkungan saat masa kehamilan (prenatal dan postnatal). Faktor umum juga mencakup predisposisi metabolisme dan penyakit pada masa kehamilan, seperti ketidakseimbangan endokrin, kelainan metabolisme, dan penyakit infeksius (polio).[3-7]

Faktor umum juga mencakup defisiensi nutrisi pada ibu hamil yang ikut memengaruhi kondisi janin atau defisiensi nutrisi pada saat bayi. Defisiensi ini memengaruhi pola tumbuh kembang gigi. Selain itu, faktor umum juga mencakup kebiasaan buruk saat bayi hingga usia anak-anak, seperti mengisap jempol, tongue thrust, tongue sucking, menggigit bibir dan kuku, serta bernapas lewat mulut. Penyimpangan fungsional karena faktor psikogenetik dan bruksisme serta trauma fisik juga berperan.[3-7]

Faktor lokal mencakup anomali jumlah gigi (supernumerary teeth dan missing teeth), anomali ukuran gigi (makrodontia dan mikrodontia), ataupun anomali bentuk gigi (peg shape dan conical shape).[3-7]

Frenulum labialis letak tinggi, premature loss atau prolonged retention gigi desidui, erupsi gigi permanen terlambat, dan urutan erupsi gigi permanen yang tidak sesuai juga merupakan faktor lokal. Selain itu, ankilosis, karies yang menyebabkan hilangnya gigi, dan restorasi dental yang tidak baik juga berperan sebagai faktor lokal.[3-7]

Referensi

3. Abate A, et al. Relationship between breastfeeding and malocclusion: A systematic review of the literature. Nutrients. 2020;12(12):1-15. doi: 10.3390/nu12123688
4. Matsuda S, et al. Can malocclusion provide clinicians with information for differential diagnosis of temporomandibular joint diseases?: A review. Medicine (Baltimore). 2022;101(33):E29247. doi: 10.1097/MD.0000000000029247
5. Ribeiro-Lages MB, et al. Is there association between dental malocclusion and bruxism?: A systematic review and meta-analysis. Journal of Oral Rehabilitation. 2020;47(10):1304–1318. doi: 10.1111/joor.12971
6. Avelar Fernandez CC, et al. Dental anomalies in different growth and skeletal malocclusion patterns. Angle Orthodontist. 2018;88(2):195–201. doi: 10.2319/071917-482.1
7. Amr-Rey O, et al. Association between malocclusion and articulation of phonemes in early childhood. Angle Orthodontist. 2022;92(4):505–511. doi: 10.2319/043021-342.1

Patofisiologi Maloklusi
Epidemiologi Maloklusi
Diskusi Terbaru
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 11 jam yang lalu
Baru tahu bisa belanja masker rambut gratis di Aloshop!
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Tahukah dokter, kalau sekarang bisa belanja masker rambut, shampoo, odol, sabun cuci muka, ataupun sabun mandi secara GRATIS di Aloshop?Caranya...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 14 jam yang lalu
ALOPALOOZA - Alomedika Point Bonanza Bidang Dermatologi (2 - 8 Juli 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Jangan lewatkan ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA) minggu ini, agar Anda mendapat bonus Alomedika Point 10.000! Alomedika Point dapat ditukar...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 14 jam yang lalu
CONGRATULATION! SELAMAT KEPADA PEMENANG ALOPALOOZA 2025 BIDANG PARU-PARU!
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
Alomedika dengan bangga mengumumkan pemenang ALOPALOOZA 2025 bidang PARU PARU yang telah memposting kasus jantung menarik di minggu lalu. Pemenang ALOPALOOZA...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.