Penatalaksanaan Periodontitis
Penatalaksanaan periodontitis yang paling utama adalah menghilangkan akumulasi plak dan kalkulus yang ada di dalam rongga mulut. Dasar perawatan periodontitis adalah untuk mengurangi jumlah bakteri patogen yang menyebabkan periodontitis.
Penatalaksanaan kasus periodontitis dibedakan menjadi 4, yaitu terapi nonbedah, bedah, antibiotik, dan pemeliharaan seumur hidup. Terapi nonbedah contohnya adalah melakukan scaling root planing disertai dengan kuretase. Terapi bedah contohnya adalah dengan melakukan bedah flap atau melakukan bone graft. Terapi antibiotik sifatnya dapat berdiri sendiri maupun menunjang terapi lainnya. Sementara, terapi pemeliharaan seumur hidup contohnya adalah dengan melakukan splinting pada gigi geligi yang sudah goyah parah akibat kehilangan struktur tulang secara masif.
Scaling Root Planing dan Kuretase
Teknik pertama yang dapat digunakan adalah scaling dan root planing. Setelah scaling dan root planing selesai, dilanjutkan dengan perawatan kuretase. Tujuan kuretase adalah untuk menghilangkan jaringan granulasi yang tersisa di dalam poket. Hal ini berguna untuk menghilangkan poket dan membentuk sulkus gingiva yang sehat.[7]
Bedah Flap dan Bone Graft
Perawatan bedah flap dan bone graft dilakukan pada kasus periodontitis berat yang memiliki Probing Depth (PD) besar. Bedah flap dilakukan jika PD berkisar antara 4-6 mm. Sementara pada periodontitis dengan PD > 6 mm, pilihan perawatannya adalah dengan melakukan bone graft.[7]
Pemberian Antibiotik
Perawatan antibiotik pada penyakit periodontal dapat diaplikasikan secara topikal maupun sistemik. Antibiotik topikal diberikan dengan menginjeksikan pasta antibiotik pada poket yang terinfeksi. Antibiotik sistemik yang dapat diberikan adalah metronidazole 500 mg 3 kali sehari, selama 5-7 hari.[7]