Edukasi dan Promosi Kesehatan Torus Palatinus dan Torus Mandibularis
Edukasi dan promosi kesehatan torus palatinus dan torus mandibularis meliputi observasi untuk melihat pertumbuhan torus ke arah keganasan. Sampaikan pada pasien bahwa kebanyakan kasus tidak memerlukan intervensi apapun dan memiliki luaran yang baik.
Minta pasien berhati-hati saat mengunyah untuk meminimalisir risiko terjadinya ulkus, serta untuk melakukan perawatan bedah jika kondisi torus mengganggu atau bahkan merusak fungsi-fungsi lain dalam rongga mulut.
Edukasi Pasien
Edukasi terhadap pasien terkait dengan kondisi torus palatinus dan torus mandibularis adalah:
- Torus bukan merupakan suatu kondisi keganasan
- Perawatan terkait torus palatinus dan mandibularis umumnya adalah observasi. Namun, jika pasien mengeluhkan adanya halitosis, ulkus yang berulang, atau berencana menggunakan protesa gigi, maka dapat dipertimbangkan untuk melakukan pembedahan
- Kondisi ini bukan penyakit menular, namun dapat terjadi kemudian pada keturunan pasien karena adanya peranan faktor genetik dalam perkembangan penyakit[4,5]
Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan torus palatinus dan torus mandibularis dilakukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan variasi normal ini. Terutama menyangkut sifat dari lesi yang merupakan lesi jinak. Sampaikan bahwa meskipun bentuknya tampak “mengerikan”, namun kondisi tersebut bukan merupakan suatu keganasan.
Selain itu, promosi kesehatan dilakukan untuk mencegah adanya keluhan bau mulut dan ulkus berulang pada penderita torus palatinus dan mandibularis. Teknik membersihkan sisa makanan pada sela-sela torus, pencegahan terjadinya ulkus, dan perawatan selama ada ulkus diberikan agar pasien dapat melakukan perawatan mandiri dan mengurangi gejala akibat torus.[9]
Promosi kesehatan lain yang perlu dilakukan adalah untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan gigi asli tetap berada di rongga mulut agar pasien dengan torus palatinus dan torus mandibularis tidak perlu menggunakan gigi tiruan.[6]