Etiologi Torus Palatinus dan Torus Mandibularis
Etiologi torus palatinus dan torus mandibularis diduga berhubungan dengan faktor biomekanik, seperti bruxism, yang disertai kerentanan genetik. Secara umum, pertumbuhan tulang ini dianggap bersifat multifaktorial, yang terjadi akibat interaksi dari berbagai faktor genetik dan paparan lingkungan.
Ditinjau secara genetik, beberapa studi menyebutkan bahwa kondisi eksostosis ini diturunkan secara autosomal dominan. Sementara, paparan lingkungan yang dianggap berperan dalam pertumbuhan eksostosis adalah kebiasaan makan, kebiasaan pengunyahan, dan tekanan pengunyahan.[4,6]
Faktor Risiko
Beberapa hal seperti trauma, obat-obatan, infeksi, tekanan berlebih pada mastikasi, dan kelainan pertumbuhan dianggap sebagai faktor predisposisi terjadinya torus palatinus dan mandibularis. Selain itu, faktor nutrisi juga dianggap berperan dalam terjadinya torus palatinus dan mandibularis.
Sebuah penelitian mengungkap bahwa konsumsi ikan air asin di Norwegia berperan dalam peningkatan jumlah asam lemak tak jenuh ganda dan vitamin D. Kedua hal tersebut terkait dengan pertumbuhan tulang, sehingga berkembang hipotesis bahwa peningkatan konsumsi ikan air asin ini beriringan dengan peningkatan prevalensi torus pada populasi Norwegia.[1]