Epidemiologi Glukosuria
Berdasarkan data epidemiologi, glukosuria sering ditemukan pada gangguan herediter pada renal seperti sindrom Fanconi, kerusakan pada tubulus proksimal akibat inflamasi maupun infeksi, dan gangguan metabolik seperti diabetes. Prevalensi glukosuria akan berbeda-beda tergantung penyakit yang mendasari.[1,3,5,12]
Global
Menurut sebuah studi retrospektif di Portugal yang melibatkan 115 pasien dengan diagnosis glomerulopati primer, glukosuria terjadi pada 10% subjek. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa glikosuria memiliki korelasi positif dengan diagnosis nefropati membranosa.[25]
Studi lain mencoba mengevaluasi angka positif glukosuria pada siswa sekolah di Korea Selatan dalam kurun waktu 2010-2013. Dalam studi ini, 707.238 anak menjalani skrining glukosuria. Selama masa studi dilaporkan ada 545 anak (0,077%) yang menunjukkan hasil positif. Pada penelitian tersebut dilaporkan bahwa prevalensi glukosuria lebih tinggi pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki (0,087% vs 0,068%).[26]
Indonesia
Data epidemiologi glukosuria di Indonesia masih sangat terbatas. Sebuah penelitian case series yang melibatkan 19 ibu hamil dengan diabetes mellitus di sebuah Rumah Sakit di Jember Jawa Timur, melaporkan sebanyak 89,5% subjek penelitian mengalami glukosuria. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara glukosuria dengan insiden diabetes yang terjadi pada ibu hamil.[28]
Mortalitas
Mortalitas yang disebabkan oleh kondisi glukosuria bervariasi bergantung pada penyebab yang mendasari. Penelitian berbasis komunitas di Jepang menunjukkan bahwa glukosuria secara signifikan mempengaruhi mortalitas. Penelitian tersebut menemukan angka mortalitas kasar pada subjek penelitian yang menderita glukosuria sebesar 3,4%.[29]