Epidemiologi Ensefalitis
Data epidemiologi menunjukan bahwa kasus ensefalitis dapat terjadi pada semua usia, namun paling banyak terjadi pada anak-anak dengan insiden sedikit lebih banyak pada laki-laki dibanding perempuan. Prognosisnya tergantung pada virulensi virus dan status kesehatan pasien.
Global
Insidensi ensefalitis dilaporkan berkisar 3,5-7,4 per 100.000. Ensefalitis menyerang orang-orang dari segala usia, namun dilaporkan lebih sering pada populasi anak. Meskipun kedua jenis kelamin terpengaruh, sebagian besar penelitian menunjukkan sedikit dominasi pada laki-laki.[10]
Di negara tropis, insidensi ensefalitis dilaporkan sebesar 6,34 per 100.000 orang.
Sekitar 7 per 100.000 orang dirawat di rumah sakit karena ensefalitis di Amerika Serikat sepanjang tahun 2005--2015.
Pada tahun 2015, ensefalitis diperkirakan mempengaruhi 4,3 juta orang dan mengakibatkan 150.000 kematian di seluruh dunia[11]
Indonesia
Belum ada data epidemiologi nasional mengenai ensefalitis di Indonesia.
Mortalitas
Mortalitas ensefalitis tergantung pada virulensi virus dan status kesehatan pasien. Usia ekstrem (<1 tahun atau >55 tahun), pasien imunokompromais, dan riwayat kelainan neurologis dikaitkan dengan luaran yang lebih buruk.
Ensefalitis akibat virus herpes simpleks yang tidak diobati memiliki mortalitas 50-75%, dan hampir semua yang selamat atau terlambat mendapat perawatan memiliki gangguan motorik dan gangguan mental jangka panjang.[4]