Etiologi Ensefalitis
Etiologi ensefalitis yang paling sering adalah virus. Virus herpes simpleks (HSV) tipe 1 dan 2 lebih sering ditemukan pada neonatus dibandingkan orang dewasa.
Etiologi ensefalitis selengkapnya adalah:
- Virus: HSV tipe 1 dan 2, virus varicella zoster (VZV), virus Epstein-Barr (EBV), cytomegalovirus (CMV), arbovirus, rabies, influenza, adenovirus, mumps, virus campak, virus dengue, virus japanese encephalitis
- Bakteri: Rickettsia spp, Ehrlichia spp, Borrelia burgdorferi, Mycoplasma spp, Bartonella spp, Mycobacterium spp, Treponema pallidum
- Fungi: Aspergillus fumigatus, Blastomyces dermatitidis, Candida spp, Cryptococcus neoformans, Coccidioides immitis, Histoplasma capsulatum
- Parasit: Acanthamoeba, Naegleria fowleri, Entamoeba histolytica, Plasmodium falciparum, Toxoplasma gondii
- Protozoa: Baylisascaris procyonis, Balamuthia mandrillaris, malaria
- Autoantibodi: N-methyl D-aspartate receptor antibody, leucin-rich glioma inactivated 1 antibody, anti-Hu, anti-MA, dan anti glutamic acid decarboxylase[1,4,9]
Faktor Risiko
Faktor risiko ensefalitis adalah :
- Usia: beberapa etiologi ensefalitis lebih banyak ditemukan pada anak dan neonatus, misalnya virus herpes simpleks, M pneumoniae, T pallidum, dan T gondii
- Kontak dengan binatang: beberapa etiologi ensefalitis disebarkan melalui kontak dengan binatang. Misalnya, arbovirus dari nyamuk, rabies dari kucing atau anjing, dan Rickettsia rickettsii dari tungau
- Imunokompromais: pasien dengan imunokompromais lebih mudah mengalami ensefalitis akibat virus varicella zoster, cytomegalovirus, L monocytogenes, dan Mycobacterium tuberculosis
- Transplantasi dan transfusi: risiko ensefalitis akibat cytomegalovirus dan virus Epstein-Barr meningkat pada pasien pasca transfusi darah atau transplantasi organ
- Pasien yang tidak divaksin: risiko ensefalitis akan meningkat pada pasien yang tidak divaksin, misalnya vaksin campak, vaksin rubella, dan vaksin japanese encephalitis
- Riwayat berpergian: berpergian ke daerah tertentu juga bisa meningkatkan risiko ensefalitis akibat berbagai patogen, misalnya malaria[9]