Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Ensefalitis general_alomedika 2022-12-01T11:19:03+07:00 2022-12-01T11:19:03+07:00
Ensefalitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Ensefalitis

Oleh :
dr.Eric Hartono SpN
Share To Social Media:

Etiologi ensefalitis yang paling sering adalah virus. Virus herpes simpleks (HSV) tipe 1 dan 2 lebih sering ditemukan pada neonatus dibandingkan orang dewasa.

Etiologi ensefalitis selengkapnya adalah:

  • Virus: HSV tipe 1 dan 2, virus varicella zoster (VZV), virus Epstein-Barr (EBV), cytomegalovirus (CMV), arbovirus, rabies, influenza, adenovirus, mumps, virus campak, virus dengue, virus japanese encephalitis

  • Bakteri: Rickettsia spp, Ehrlichia spp, Borrelia burgdorferi, Mycoplasma spp, Bartonella spp, Mycobacterium spp, Treponema pallidum

  • Fungi: Aspergillus fumigatus, Blastomyces dermatitidis, Candida spp, Cryptococcus neoformans, Coccidioides immitis, Histoplasma capsulatum

  • Parasit: Acanthamoeba, Naegleria fowleri, Entamoeba histolytica, Plasmodium falciparum, Toxoplasma gondii

  • Protozoa: Baylisascaris procyonis, Balamuthia mandrillaris, malaria
  • Autoantibodi: N-methyl D-aspartate receptor antibody, leucin-rich glioma inactivated 1 antibody, anti-Hu, anti-MA, dan anti glutamic acid decarboxylase[1,4,9]

Faktor Risiko

Faktor risiko ensefalitis adalah :

  • Usia: beberapa etiologi ensefalitis lebih banyak ditemukan pada anak dan neonatus, misalnya virus herpes simpleks, M pneumoniae, T pallidum, dan T gondii

  • Kontak dengan binatang: beberapa etiologi ensefalitis disebarkan melalui kontak dengan binatang. Misalnya, arbovirus dari nyamuk, rabies dari kucing atau anjing, dan Rickettsia rickettsii dari tungau
  • Imunokompromais: pasien dengan imunokompromais lebih mudah mengalami ensefalitis akibat virus varicella zoster, cytomegalovirus, L monocytogenes, dan Mycobacterium tuberculosis

  • Transplantasi dan transfusi: risiko ensefalitis akibat cytomegalovirus dan virus Epstein-Barr meningkat pada pasien pasca transfusi darah atau transplantasi organ
  • Pasien yang tidak divaksin: risiko ensefalitis akan meningkat pada pasien yang tidak divaksin, misalnya vaksin campak, vaksin rubella, dan vaksin japanese encephalitis

  • Riwayat berpergian: berpergian ke daerah tertentu juga bisa meningkatkan risiko ensefalitis akibat berbagai patogen, misalnya malaria[9]

Referensi

1. Ellul M, Solomon T. Acute encephalitis - diagnosis and management. Clin Med (Lond). 2018;18(2):155–159. doi:10.7861/clinmedicine.18-2-155
4. Howes DS. Encephalitis. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/791896-overview#a4
9. Simon DW, Da Silva YS, Zuccoli G, Clark RSB. Acute Encephalitis. Crit Care Clin 29 (2013) 259–277. http://dx.doi.org/10.1016/j.ccc.2013.01.001

Patofisiologi Ensefalitis
Epidemiologi Ensefalitis

Artikel Terkait

  • Rekomendasi Vaksinasi Japanese Encephalitis di Indonesia
    Rekomendasi Vaksinasi Japanese Encephalitis di Indonesia
Diskusi Terkait
dr.Fahwan Azumi, Sp.KJ
Dibalas 10 Juli 2024, 09:37
Ensefalitis Autoimun dan Viral dengan Perubahan Perilaku Akut
Oleh: dr.Fahwan Azumi, Sp.KJ
3 Balasan
Alo Dok. Saya beberapa kali menemukan pasien dengan perubahan perilaku akut yang gejalanya tidak khas ke arah gangguan mental non organik (fungsional). Namun...
dr. Nurul Falah
Dibalas 07 Juli 2020, 10:17
Ensefalitis yang diakibatkan oleh infeksi virus herpes simplex apakah dapat ditularkan kepada orang lain melalui alat makan
Oleh: dr. Nurul Falah
5 Balasan
Alo Dokter, seorang Ibu muda berusia 27 tahun baru menjenguk keponakannya di rumah sakit yang didiagnosa dengan Ensefalitis. Hasil kultur menemukan pemicunya...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.