Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Hipotensi Ortostatik general_alomedika 2024-08-07T10:58:39+07:00 2024-08-07T10:58:39+07:00
Hipotensi Ortostatik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Hipotensi Ortostatik

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Hipotensi ortostatik adalah kondisi menurunnya tekanan darah sistolik minimal 20 mmHg atau tekanan darah diastolik minimal 10 mmHg dalam waktu 3 menit saat berdiri  atau saat kepala ditinggikan lebih dari >60° saat berbaring.[1,4]

Hipotensi ortostatik, atau disebut juga dengan hipotensi postural, dapat bersifat asimptomatik dan simptomatik, seperti kepala terasa ringan (lightheadedness) dan pusing mengambang (dizziness). Gejala lain dapat berupa nyeri kepala, nyeri dada, kelemahan tungkai (leg buckling), atau sinkop yang terjadi secara tiba-tiba saat pasien melakukan bangun dari posisi berbaring.[1–4]

hipotensi, hipotensi postural, alomedika

Secara epidemiologi, hipotensi ortostatik ditemukan pada sekitar 6% pada populasi umum. Prevalensi meningkat pada usia lanjut yang ditambah dengan penyakit komorbid, seperti diabetes mellitus dan Parkinson dan menghasilkan prevalensi sebesar 10–30%.[1–4]

Hipotensi ortostatik adalah suatu keadaan yang diakibatkan penyakit lain sebagai etiologi, sehingga begitu diagnosis ditegakkan, harus segera dicari penyakit yang mendasarinya. Umumnya, etiologi hipotensi ortostatik dibagi menjadi etiologi yang berhubungan dengan sistem saraf pusat (SSP) maupun tidak.

Etiologi yang berhubungan dengan SSP seperti synucleinopathies, tetraplegia traumatik, dan siringomielia. Sedangkan etiologi yang tidak berhubungan dengan SSP, seperti sindrom Guillain-Barre dan neuropati otonom diabetik.[1]

Diagnosis hipotensi ortostatik ditegakkan bila terdapat penurunan tekanan darah sistolik lebih dari 20 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih dari 10 mmHg dalam waktu 3 menit saat pasien berdiri atau saat kepala ditinggikan lebih dari >60° saat berbaring.[1]

Penatalaksanaan hipotensi ortostatik bertujuan untuk mengurangi keluhan serta mencegah relapsnya hipotensi ortostatik dengan melakukan tata laksana sesuai etiologinya. Terapi farmakologi yang dapat diberikan adalah obat yang dapat meningkatkan volume darah dan/atau obat yang menyebabkan vasokonstriksi, seperti midodrine dan pyridostigmine. Terapi nonfarmakologi untuk hipotensi ortostatik adalah dengan pemakaian abdominal binder atau melakukan counter maneuvers.[1,5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Low. PA and Tomalia, VA. Orthostatic Hypotension: Mechanisms, Causes, Management. Orthostatic Hypotension: Mechanisms, Causes, Management. J Clin Neurol 2015;11(3):220-226. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4507375/pdf/jcn-11-220.pdf
2. Arnold AC and Raj SR. Orthostatic Hypotension: A Practical Approach to Investigation and Management. Can J Cardiol. 2017 Dec;33(12):1725-1728. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5693784/pdf/nihms877430.pdf
3. BMJ. orthostatic hypotension. 2019. https://bestpractice.bmj.com/topics/en-us/972
4. Ringer M, Lappin SL. Orthostatic Hypotension. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448192/
5. Joseph, A et al. Orthostatic hypotension: A review. Nephrol Ther. 2017 Apr;13 Suppl 1:S55-S67. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28577744

Patofisiologi Hipotensi Ortostatik

Artikel Terkait

  • Fludrocortisone Sebagai Terapi Hipotensi Ortostatik
    Fludrocortisone Sebagai Terapi Hipotensi Ortostatik
Diskusi Terbaru
dr.Elizabeth Anastasya
Dibalas 11 Juli 2025, 07:32
Berapa Poin Dokter? Cek Alomedika Point Dokter Sekarang dan Raih Hadiah Menarik!
Oleh: dr.Elizabeth Anastasya
1 Balasan
ALO Dokter. Sudah cek berapa Alomedika Point yang Dokter kumpulkan sekarang?Yuk, cek sekarang juga di aplikasi Alomedika! Bisa jadi point dokter sudah cukup...
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Ruam tidak gatal tdk panas apakah tinea atau dermatitis numular? Bagaimana tatalaksananya?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
ALO Dokter. Ruam sperti d gambar.. tidak gatal, tidak panas.. krg lebih sudh 2 mingguRiwayat minum obat ketokonazol tab 1x200mg slma 10 hr. Mikonazal salp.....
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 10 Juli 2025, 07:33
CONGRATULATION! SELAMAT KEPADA PEMENANG ALOPALOOZA 2025 BIDANG DERMATOLOGI!
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
Alomedika dengan bangga mengumumkan pemenang ALOPALOOZA 2025 bidang DERMATOLOGI yang telah memposting kasus dermatologi menarik di minggu lalu. Pemenang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.