Prognosis Hipotensi Ortostatik
Prognosis hipotensi ortostatik lebih buruk pada mereka yang mengalami sinkop. Risiko jatuh akibat sinkop akan meningkatkan angka mortalitas akibat cedera kepala. Komplikasi yang berhubungan dengan hipotensi ortostatik antara lain infark miokard, stroke, dan gagal jantung.[4,16]
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien hipotensi ortostatik, antara lain infark miokard akut, stroke, gagal jantung, dan atrial fibrilasi. Hasil studi menunjukkan bahwa pasien hipotensi ortostatik secara nyata memiliki peningkatan risiko komplikasi walaupun pasien asimptomatik.
Pada pasien usia lanjut hipotensi ortostatik, berhubungan dengan cedera kepala akibat jatuh. Mortalitas penyakit ini sangat berhubungan dengan derajat beratnya cedera kepala setelah jatuh akibat hipotensi ortostatik.[4,16]
Prognosis
Prognosis hipotensi ortostatik berhubungan dengan usia dan kejadian jatuh serta sinkop. Berdasarkan data prospektif the Swedish Malmö Preventive Project, pasien dengan hipotensi ortostatik memiliki risiko kematian 2 kali lipat lebih banyak pada kelompok usia <42 tahun.
Beberapa studi terbaru menyatakan bahwa pada pasien dengan penyakit kardiovaskular kronis, seperti hipertensi, penyakit jantung iskemik, dan gagal jantung, pemberian antihipertensi mungkin benefisial. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki nighttime dipping pattern.[18]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli