Epidemiologi Hipotensi Ortostatik
Secara epidemiologi, angka kejadian hipotensi ortostatik adalah 17,9 kasus per 10 000 person-years at risk (PYAR) pada pria dan 16,2 kasus per 10 000 PYAR pada wanita. Prevalensi meningkat pada usia lanjut terutama dengan penyakit komorbid, seperti diabetes dan Parkinson.
Keadaan ini juga dapat ditemukan pada usia muda atau dewasa menengah. Seringkali pada kelompok usia yang lebih muda, keadaan ini terjadi karena penurunan volume vaskuler atau adanya kegagalan otonom kronis.[1,4,17]
Global
Di Inggris, kejadian hipotensi ortostatik adalah 17,9 kasus per 10 000 person-years at risk (PYAR) pada pria dan 16,2 kasus per 10 000 PYAR pada wanita. Pada populasi global, kejadian hipotensi ortostatik adalah sekitar 6% dari populasi umum. Pada usia lanjut, terutama dengan penyakit komorbid, seperti diabetes dan Parkinson, meningkatkan prevalensi hipotensi ortostatik sebesar 10–30%.[1,7,17]
Indonesia
Berdasarkan sebuah studi acak, yang merupakan bagian dari Indonesian hypertension epidemiologic survey, prevalensi hipotensi ortostatik pada pasien berusia di atas 40 tahun adalah sebesar 12,65% dari total populasi.[8]
Mortalitas
Mortalitas hipotensi ortostatik berhubungan dengan kejadian jatuh pada pasien. Selain itu, angka mortalitas hipotensi juga meningkat hingga 1,7 kali lipat dibanding populasi normal dalam 13 tahun setelah pertama kali terdiagnosis hipotensi ortostatik. Hipotensi ortostatik juga berhubungan dengan risiko komplikasi berupa sindrom koroner akut dan gagal jantung.[4,7]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli