Etiologi Hydrocephalus
Etiologi hydrocephalus dibagi menjadi kelainan kongenital, didapat (acquired), dan normal pressure hydrocephalus serta hydrocephalus ex-vacuo.[8,9]
Hydrocephalus Kongenital
Etiologi hydrocephalus kongenital antara lain adalah spina bifida, bayi yang lahir prematur, hydrocephalus x-linked, kelainan genetik, dan kista arachnoid.
Spina Bifida
Beberapa anak dengan spina bifida, biasanya disertai dengan malformasi Arnold-Chiari II, serta mengalami herniasi jaringan otak lewat foramen magnum. Hal ini menyebabkan oklusi pada ventrikel keempat, serta sumbatan aliran CSF.[13]
Bayi Prematur
Bayi prematur (lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu) rentan mengalami post hemorrhagic hydrocephalus (PHH) sebagai komplikasi dari perdarahan intraventrikular, terutama mereka yang lahir pada usia kehamilan <29 minggu (20-30%). Pada neonatus yang lahir prematur, PHH terjadi karena obstruksi aliran CSF serta respon inflamasi ependim, sehingga terjadi gangguan komplians dan menurunnya kemampuan reabsorbsi CSF.[14–16]
Hydrocephalus X-linked
Hydrocephalus x-linked disebabkan karena mutasi kromosom X yang menyebabkan stenosis aquaductus cerebri.[17]
Kelainan Genetik
Pada gangguan genetik seperti malformasi Dandy-Walker, dapat terjadi dilatasi ventrikel ketiga dan lateral, sehingga menyebabkan atrioventrikular hydrocephalus dengan atrofi otak bilateral.[18]
Kista Arachnoid
Kista arachnoid adalah kantung berisi cairan serebrospinal pada arachnoid. Manifestasi tipikal pada keadaan ini adalah hydrocephalus kronik pada ventrikel keempat, vertigo, ataxia, dan terkadang disertai dengan gejala yang timbul karena kompresi batang otak.[19]
Hydrocephalus Didapat
Hydrocephalus yang didapat (acquired) biasanya terjadi karena komplikasi infeksi, clotting pada pembuluh darah di otak, tumor otak, cedera kepala, dan stroke juga dapat menjadi penyebab terjadinya acquired hydrocephalus.[10]
Komplikasi Infeksi
Infeksi selaput otak atau meningitis serta infeksi sistem saraf pusat saat intrauterin, seperti pada infeksi Toxoplasma gondii, dapat menyebabkan hydrocephalus obstruktif. Proses inflamasi menyebabkan timbulnya agregasi infiltrat, eksudat, serta jaringan fibrosis, terutama pada ruang subarachnoid, sehingga mengganggu absorbsi cairan serebrospinal.
Dengan kata lain, hydrocephalus obstruktif di sini terjadi karena adanya penyempitan atau oklusi pada aqueductus, karena kompresi sirkumferensial batang otak oleh eksudat meningeal maupun adhesi dan septum intraventrikular yang terbentuk oleh proses inflamasi.[20]
Clotting Pembuluh Darah di Otak
Clotting pembuluh darah atau trombosis pada vena menyebabkan hydrocephalus lewat sumbatan yang mengganggu drainase CSF dan aliran balik vena.[21]
Tumor Otak
Tumor otak dapat menyebabkan hydrocephalus obstruktif apabila terjadi sumbatan pada aliran cairan serebrospinal di dalam ventrikel otak.[22,23]
Cedera Kepala dan Stroke Hemorrhagic
Cedera kepala dan stroke hemorrhagic yang menyebabkan perdarahan intraventrikular dapat menyebabkan terjadinya hydrocephalus obstruktif maupun non-obstruktif.[21-24]
Normal Pressure Hydrocephalus dan Hydrocephalus Ex-Vacuo
Normal pressure hydrocephalus (NPH) pada orang dewasa dapat terjadi setelah cedera kepala, perdarahan otak, maupun infeksi. Akan tetapi, pada banyak kasus etiologinya dapat bersifat idiopatik. Sedangkan hydrocephalus ex-vacuo disebabkan oleh pengerutan jaringan otak sehingga terjadi peningkatan volume ruang ventrikel yang dikompensasi dengan peningkatan produksi CSF.[12,25]
Faktor Risiko
Faktor risiko hydrocephalus pada neonatus, bayi, dan anak-anak meliputi laki-laki, kelahiran prematur (usia kehamilan <28 minggu), berat badan lahir rendah (di bawah persentil 10), dan anak pertama. Sedangkan faktor risiko maternal meliputi:
- Infeksi intrauterin, antara lain cytomegalovirus dan Toxoplasma gondii
- Gangguan metabolik serta penyakit yang dialami ibu, antara lain hipertensi pada kehamilan, preeklamsia, dan diabetes gestasional
- Konsumsi obat-obatan oleh ibu saat kehamilan, antara lain metronidazole intravaginal, antidepresan serotonin selective reuptake inhibitor/SSRI
- Riwayat konsumsi alkohol saat kehamilan[26,27,51]
Faktor risiko pada NPH antara lain adalah kondisi yang menyebabkan gangguan aliran darah, misalnya diabetes mellitus, penyakit jantung, atau dislipidemia.[28,29,51]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli