Epidemiologi Neuropati Ulnar
Data epidemiologi menunjukkan bahwa neuropati ulnar merupakan kasus jepitan saraf di ekstremitas atas yang terbanyak kedua setelah Carpal tunnel syndrome.[5]
Global
Pada sebuah penelitian di Italia, insidensi neuropati ulnar dilaporkan sebesar 20,9% pada populasi umum. Laki-laki lebih banyak terkena daripada perempuan.
Sementara itu, di Perancis neuropati ulnar dilaporkan memiliki insidensi tahunan sebesar 21-25 per 100.000 penduduk.
Penelitian lain berbasis populasi di Mesir menemukan bahwa neuropati ulnar merupakan jepitan saraf yang paling umum kedua setelah Carpal tunnel syndrome.[5,11]
Indonesia
Epidemiologi neuropati ulnar di Indonesia belum diketahui.
Mortalitas
Neuropati ulnar tidak menyebabkan mortalitas. Meski demikian, neuropati ulnar dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang karena keluhannya yang dirasa menyebabkan hendaya. Gejala nyeri yang menetap dapat menyebabkan penderita kesulitan dalam menjalankan aktivitas.[1-4]