Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Sindrom Tourette general_alomedika 2023-10-09T14:44:49+07:00 2023-10-09T14:44:49+07:00
Sindrom Tourette
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Sindrom Tourette

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan sindrom Tourette atau Tourette’s syndrome (TS) bertujuan untuk mengurangi distress dan disabilitas dalam kegiatan sehari-hari. Edukasi diberikan secara menyeluruh, baik kepada pasien, keluarga, maupun orang yang berinteraksi dengan pasien seperti guru sekolah.

Edukasi Pasien

Edukasi pasien dengan TS dimulai dengan melibatkan orang tua atau pengasuh anak dalam tahap evaluasi awal. Penjelasan mengenai TS diberikan secara rinci, bahwa meskipun gejala tic cenderung menetap ada sepanjang kehidupan, tetapi tingkat keparahannya semakin lama akan semakin berkurang. Gangguan tic akan membaik  pasien memasuki usia remaja awal (10-14 tahun) dan remaja akhir (15-19 tahun).[1,2,4]

Keluarga perlu diberikan edukasi untuk menumbuhkan dukungan sosial bagi pasien dalam menghadapi kondisinya. Termasuk dukungan lingkungan pendidikan dan pekerjaan, agar bisa memaklumi kondisi medis dan menghilangkan stigma negatif terhadap pasien. Lingkungan yang buruk bisa menimbulkan stress bagi pasien dan memperburuk gejala tic.[1,4]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan dan pengendalian TS ditujukan untuk mengatasi kesulitan yang dialami pasien dalam pendidikan dan pekerjaan. Guru dan penyedia lapangan kerja diberi penjelasan mengenai kondisi pasien dan modifikasi yang bisa dilakukan untuk mendukung pasien.[1,4]

Beberapa intervensi yang bisa dilakukan adalah memberikan tugas atau pekerjaan yang disesuaikan dengan kemampuan pasien, memberikan waktu lebih dalam menjalankan tugas, fleksibel dalam pekerjaan dan pendidikan, serta penggunaan alat bantu seperti laptop untuk membantu mengatasi kesulitan menulis. Dalam pekerjaan, modifikasi seperti tugas yang terstruktur, waktu yang fleksibel, dan memberikan tugas satu per satu dan terdiri dari beberapa bagian untuk membantu adaptasi pasien. [1,4]

Gejala tic dapat memburuk ketika pasien merasa stress, baik stres akibat emosional maupun infeksi. Gejala tic berkurang secara signifikan ketika pasien tidur. Pada pasien dilatih untuk menghindari situasi yang bisa mencetuskan konflik emosional. Diet dengan gizi seimbang, menghindari konsumsi kafein dan gula berlebihan, serta berolahraga dapat menurunkan stress pada pada pasien dan mengurangi tics. [2,4]

Referensi

1. Jones KS, Saylam E, Ramphul K. Tourette Syndrome and Other Tic Disorders. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499958/
2. Verma S. Pediatric Tourette Syndrome, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/289457-clinical#b3
4. Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. Kaplan & Sadock’s Comprehensive Textbook of Psychiatry. 10th. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017. Chapter 48, TIC Disorders; p. 9258-9262

Prognosis Sindrom Tourette
Diskusi Terkait
dr.Anindita Farah Yuwana
Dibalas 29 Desember 2024, 08:12
Pasien anak sering mengedipkan mata setelah minum obat
Oleh: dr.Anindita Farah Yuwana
2 Balasan
Alo dokter. Izin berdiskusi Saya dokter internship di Puskesmas. Saya memiliki pasien anak perempuan 6 tahun dengan keluhan sering mengedipkan mata selama 2...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 13 Januari 2022, 07:51
Kedutan mata yang menjadi indikasi terapi botox - Saraf Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
4 Balasan
Alo dr. Ade SpS.. Apakah indikasi utama terapi botox pada kedutan mata (tic)? Apakah boleh dilakukan pada lansia 70th? terimakasih
Anonymous
Dibalas 12 November 2020, 15:53
Penanganan bagaimana yang tepat untuk menangani kedutan yang terjadi secara terus menerus
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok.Untuk pasien yang mengalami kedutan 3 hari berturut-turut, bagaimana penatalaksanaan yang sesuai?Terima kasih

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.