Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Stroke karyanti 2025-03-03T12:09:30+07:00 2025-03-03T12:09:30+07:00
Stroke
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Stroke

Oleh :
dr.Raehana
Share To Social Media:

Penatalaksanaan stroke biasanya dimulai dengan penanganan akut dalam kondisi emergensi dan dilanjutkan dengan rehabilitasi pasien jangka panjang. Selain itu, pemilihan jenis terapi juga dilihat dari waktu masuk layanan kesehatan dan onset dari stroke. Stroke memiliki jendela terapi 3-6 jam.

Beberapa hal yang harus dilakukan pada kasus stroke akut adalah:

  • Lakukan intubasi bila pasien tidak sadar atau Glasgow Coma Scale di bawah 8. Pastikan jalan napas pasien aman jika intubasi tidak dapat dilakukan
  • Jika pasien mengalami hipoksia (saturasi oksigen di bawah 94%), berikan oksigen. Mulai dari pemberian 2 liter per menit menggunakan nasal kanuldan tingkatkan hingga 4 liter per menit sesuai kondisi pasien
  • Dapat dilakukan elevasi kepala 30 derajat, tetapi penelitian terbaru mempertanyakan posisi kepala mana yang lebih baik, apakah elevasi kepala atau tidak[19]

Stroke Iskemik

Terapi stroke iskemik bertujuan untuk mempertahankan jaringan pada ischemic penumbra. Terapi yang dapat diberikan mencakup pemberian recombinant tissue-type plasminogen activator (rtPA), aspirin, dan terapi suportif. Antihipertensi tidak lagi disarankan karena justru berkaitan dengan luaran yang buruk.

Recombinant Tissue-Type Plasminogen Activator

Pemberian rtPA (recombinant tissue-type plasminogen activator) atau alteplase merupakan pilihan dalam upaya revaskularisasi pada stroke iskemik menggunakan agen trombolisis. Pemberian trombolisis dengan rtPA pada stroke iskemik dibahas secara lengkap pada artikel terpisah, termasuk cara pemilihan pasien dan kontraindikasi pemberian.

Pemberian rtPA harus segera dilakukan dalam 3 jam sejak onset terjadinya stroke dan kemungkinan stroke hemoragik telah disingkirkan. Dokter juga perlu menimbang risiko komplikasi yang muncul akibat rtPA, seperti perdarahan intrakranial dan reaksi alergi.[18-20]

Aspirin

Penggunaan antiplatelet juga direkomendasikan oleh The American Heart Association/American Stroke Association tahun 2018. Pemberian aspirin diberikan 24-48 jam setelah onset. Pada pasien yang mendapat r-tPA, pemberian aspirin dilakukan setelah 24 jam.

Pemberian aspirin pada stroke akut (<48 jam) dilaporkan efektif dalam mengurangi angka kematian dan kejadian stroke. Dosis yang dapat diberikan adalah 160-325mg. Terdapat juga studi yang menemukan pemberian antiplatelet kombinasi aspirin dan clopidogrel hingga hari ke-21 lebih efektif dibandingkan pemberian antiplatelet saja, tetapi hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Risiko perdarahan akibat penggunaan aspirin terjadi berhubungan dengan dosis yang diberikan. Perdarahan yang paling sering terjadi adalah perdarahan gastrointestinal.[18-20]

Antikoagulan

Pemberian antikoagulan, seperti warfarin dan rivaroxaban, tidak dianjurkan pada kasus stroke akut. Antikoagulan tidak diindikasikan dan tidak berkaitan dengan perbaikan luaran pasien stroke akut. Antikoagulan dapat diberikan pada pasien yang memiliki kondisi medis yang meningkatkan risiko stroke, misalnya atrial fibrilasi.[18-21]

Terapi Suportif

Pada pasien stroke, dokter perlu mengevaluasi apakah terdapat hipoglikemia atau hiperglikemia, karena kedua kondisi ini memiliki gejala yang mirip dengan stroke. Keadaan hipoglikemia dan hiperglikemia harus segera diatasi. Hipoglikemia dapat diatasi dengan dekstrosa 40%, sedangkan hiperglikemia dapat diatasi dengan pemberian insulin drip.

Pasien stroke juga umumnya membutuhkan tata laksana maupun pencegahan retensi urine dengan cara kateterisasi uretra. Namun, bila tidak memungkinkan atau gagal, dokter dapat melakukan kateterisasi suprapubik.

Beberapa praktisi memberikan agen neuroprotektif seperti citicolin atau piracetam pada pasien stroke iskemik. Namun, bukti tentang efikasi kedua agen ini pada stroke sebenarnya masih kontroversial.[18-20]

Antihipertensi

Manfaat pemberian antihipertensi pada pasien stroke iskemik masih menjadi kontroversi. Pada aliran darah otak yang buruk, pembuluh darah pada otak kehilangan fungsi vasoregulator, sehingga untuk mempertahankan tekanannya, pembuluh tersebut bergantung pada Mean Arterial Pressure (MAP) dan cardiac output. Penggunaan antihipertensi dianggap dapat mengurangi perfusi dan memperparah kejadian iskemia.[18-20]

Stroke Hemoragik

Kunci penanganan stroke hemoragik adalah menghentikan perdarahan, penanganan tekanan tinggi intrakranial, serta identifikasi dan penanganan komplikasi seperti kejang.

Penghentian Perdarahan

Dokter perlu mengidentifikasi apakah pasien memiliki diasthesis perdarahan. Jika pasien menggunakan antikoagulan, lakukan anticoagulant reversal.

Kontrol Tekanan Darah

Pedoman klinis saat ini merekomendasikan penurunan tekanan darah pada pasien dengan stroke hemoragik intraserebral dengan tekanan darah antara 150- 200 mmHg. Pada populasi ini, penurunan tekanan darah diduga aman dan mungkin dapat memperbaiki luaran pasien.

Penghambat kanal kalsium intravena seperti nikardipin dan beta bloker seperti labetalol merupakan pilihan untuk pengurangan tekanan darah inisial mengingat waktu paruhnya yang pendek dan mudah dititrasi. Pemberian nitrat harus dihindari karena potensi vasodilatasi serebral dan peningkatan tekanan intrakranial. Agen antihipertensi oral disarankan untuk dimulai segera setelah pasien mampu mentoleransinya, untuk mencegah hipertensi resisten dan memfasilitasi transisi perawatan jangka panjang.[5,22,23]

Penanganan Peningkatan Tekanan Intrakranial

Penanganan tekanan tinggi intrakranial dapat menggunakan manitol bolus intravena 0,25-1 gram/kg/30 menit, dilanjutkan dengan 0.25 gram/kg/30 menit selama 3-5 hari.

Penanganan juga dapat dilakukan dengan pembedahan. Tindakan bedah dilakukan dengan mempertimbangkan usia pasien dan letak perdarahan.[5,22,23]

Penanganan Kejang

Penanganan kejang dapat menggunakan diazepam 5-20 mg intravena. Tata laksana untuk keluhan umum lainnya sama dengan stroke iskemik.[5,22,23]

Rehabilitasi

Terapi rehabilitasi pada stroke dapat terdiri dari terapi bicara, fisioterapi, konseling psikologi, dan terapi okupasi. Tim yang merawat pasien haruslah tim multidisiplin dengan anggota meliputi, dokter, perawat, pekerja sosial, psikolog, terapis okupasi, fisioterapis, dan terapis bicara dan bahasa.[5,22,23]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Rainey Ahmad

Referensi

5. Montaño A, Hanley DF, Hemphill JC 3rd. Hemorrhagic stroke. Handb Clin Neurol. 2021;176:229-248. doi: 10.1016/B978-0-444-64034-5.00019-5. PMID: 33272397.
18. American Heart Association. Let’s Talk About Stroke. 2018. http://www.strokeassociation.org/STROKEORG/AboutStroke/Lets-Talk-About-Stroke-Patient-Information-Sheets_UCM_310731_Article.jsp#.W17C5mD-jIU
19. Powers WJ, Rabinstein AA, Ackerson T, Adeoye OM, Bambakidis NC, Becker K, et. al. Guidelines for the early management of patients with acute ischemic stroke: 2019 update to the 2018 guidelines for the early management of acute ischemic stroke: A guideline for healthcare professionals from the American Heart Association/American Stroke Association.
20. Berge E, Whiteley W, Audebert H, De Marchis GM, Fonseca AC, Padiglioni C, de la Ossa NP, Strbian D, Tsivgoulis G, Turc G. European Stroke Organisation (ESO) guidelines on intravenous thrombolysis for acute ischaemic stroke. Eur Stroke J. 2021 Mar;6(1):I-LXII. doi: 10.1177/2396987321989865. Epub 2021 Feb 19. PMID: 33817340; PMCID: PMC7995316.
21. Seiffge DJ, Goeldlin M. Art of Anticoagulation After Recent Ischemic Stroke. Stroke. 2020 Sep;51(9):2618-2619. doi: 10.1161/STROKEAHA.120.030997. Epub 2020 Aug 6. PMID: 32757754.
22. Chaudhary N, Pandey AS, Wang X, Xi G. Hemorrhagic stroke-Pathomechanisms of injury and therapeutic options. CNS Neurosci Ther. 2019 Oct;25(10):1073-1074. doi: 10.1111/cns.13225. PMID: 31583834; PMCID: PMC6776738.
23. Dastur CK, Yu W. Current management of spontaneous intracerebral haemorrhage. Stroke Vasc Neurol. 2017 Feb 24;2(1):21-29. doi: 10.1136/svn-2016-000047. PMID: 28959487; PMCID: PMC5435209.

Diagnosis Stroke
Prognosis Stroke

Artikel Terkait

  • Efektivitas Citicolin dan Piracetam untuk Stroke Iskemik dan Cedera Otak Traumatik
    Efektivitas Citicolin dan Piracetam untuk Stroke Iskemik dan Cedera Otak Traumatik
  • Penggunaan Aspirin dan Clopidogrel pada Stroke Iskemik Minor
    Penggunaan Aspirin dan Clopidogrel pada Stroke Iskemik Minor
  • Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
    Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Kriteria NIHSS untuk Menilai Keparahan Stroke
    Kriteria NIHSS untuk Menilai Keparahan Stroke

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas 13 Mei 2025, 14:15
MRI Pasien Stroke Iskemik - ALOPALOOZA
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
1 Balasan
Alodokter, pasien laki2 56 tahun dgn hipertensi dan diabetes mendadak lemah sisi tubuh kanan. MRI DWI memperlihatkan gambaran berikut. Arteri apa yang...
Anonymous
Dibalas 30 Desember 2024, 09:12
Stroke dengan tanda sulit diajak bicara dan lidah mencong ke kiri
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya apabila pasien sulit untuk diajak bicara sejak 1 hr yll. Lidah mencong ke kiri.Untuk hemisphere yg terkena apakah yg kiri?
dr.Made Agung M.KM., AIFO-K
Dibuat 29 Oktober 2024, 06:24
Stroke iskemik atau hipertensi termasuk kategori metabolik stress ringan, sedang, atau berat ?
Oleh: dr.Made Agung M.KM., AIFO-K
0 Balasan
Izin dokter, Saya Izin bertanya mengenai penilaiab Status gizi menggunakan formulir Subjective Global Assesment pada Pasien Hemodialisis ? Jika Pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.