Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Cephalopelvic Disproportion general_alomedika 2022-10-24T14:22:05+07:00 2022-10-24T14:22:05+07:00
Cephalopelvic Disproportion
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Cephalopelvic Disproportion

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan yang penting disampaikan adalah agar ibu hamil memeriksakan kehamilan secara berkala ke fasilitas kesehatan, sehingga dapat terdeteksi apabila ada tanda-tanda cephalopelvic disproportion.

Saat kunjungan antenatal, tenaga kesehatan harus mencatat antropometri ibu hamil pada buku pemeriksaan yang disediakan pemerintah mulai dari tinggi badan, pertambahan berat badan, serta perkembangan kehamilan seperti ukuran tinggi fundus uteri yang dapat digunakan untuk memperkirakan taksiran berat janin.

Edukasi Pasien

Ibu yang memiliki faktor risiko dan tanda-tanda cephalopelvic disproportion sebaiknya disarankan untuk melakukan persalinan di rumah sakit yang memiliki fasilitas sectio caesarea. Ibu dengan CPD juga harus diinformasikan bahwa hal ini belum tentu akan terjadi lagi pada kehamilan selanjutnya.

Selain itu, pasien juga harus diinformasikan mengenai komplikasi yang dapat terjadi bila tidak dilakukan SC. Pasien dengan CPD yang memiliki faktor risiko yang dapat dimodifikasi, seperti diabetes gestasional, juga harus di edukasi untuk selalu melakukan kontrol penyakit penyerta yang mempengaruhi, misalnya dengan mengontrol diet.[1,3,15,24, 25]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan dan pengendalian CPD dilakukan dengan memodifikasi faktor risiko seperti pengendalian pertambahan berat badan ibu hamil, diabetes gestasional, dan memperbaiki indeks massa tubuh (IMT) sebelum hamil.

Petugas kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama harus bisa mendeteksi persalinan lama (distosia) dan mencurigai tanda CPD pada ibu inpartu, serta melakukan rujukan pada waktu yang tepat bila ditemukan kelainan pola persalinan.[24]

Percobaan persalinan yang gagal dan sectio caesarea darurat berdampak terhadap psikologis ibu. Intervensi yang darurat dan tidak terencana selama proses persalinan juga berkaitan dengan meningkatnya morbiditas maternal dan janin. Pemeriksaan MRI pelvimetri juga dapat dilakukan untuk mendeteksi CPD lebih awal sehingga dapat mengurangi intervensi darurat.[20,32]

Active Management of Risk in Pregnancy at Term

Sebuah protokol yang dikenal dengan Active Management of Risk in Pregnancy at Term (AMOR-IPAT) sudah dipakai pada beberapa penelitian dan terbukti dapat mengurangi jumlah persalinan SC secara signifikan. Beberapa kasus dengan faktor risiko CPD berhasil melahirkan secara per vaginam dengan penerapan protokol ini.

Berdasarkan teori, kapasitas panggul ibu hamil cenderung tetap, sedangkan ukuran kepala janin akan terus bertambah, sehingga risiko CPD akan semakin meningkat seiring dengan usia kehamilan. Faktor risiko lain yang dinilai yaitu :

  • Tinggi badan ibu <157 cm
  • Ukuran panggul yang sempit pada pemeriksaan awal kehamilan
  • Taksiran berat janin yang besar
  • Pertambahan berat badan ibu >15 kg
  • Indeks massa tubuh (IMT) ibu >30 kg/m2

  • Ukuran janin lebih besar (≥3 cm) dari usia kehamilan
  • Diabetes gestasional
  • Hasil pemeriksaan USG pada trimester 3 menunjukkan tanggal taksiran persalinan yang lebih cepat dibandingkan hasil USG pada trimester sebelumnya[17,29,31]

Faktor risiko tersebut masing-masing menjadi "pengurang" dari waktu persalinan 41 minggu, sehingga didapatkan batas atas waktu persalinan yang optimal. Bila pada saat waktu persalinan yang optimal tersebut belum terjadi inpartu, maka akan dilakukan pematangan serviks dan induksi persalinan dengan harapan janin dapat dilahirkan per vaginam dengan ukuran kepala saat itu yang proporsional dengan kapasitas panggul.[17,33]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Leveno K, Bloom S, Casey B. William Obstetrics 26th. Edition. New York: McGraw-Hill Professional; 2022.
3. Maharaj D. Assessing cephalopelvic disproportion: back to the basics. Obstetrical & Gynecological Survey. 2010;65(6):387-395. doi:10.1097/ogx.0b013e3181ecdf0c
15. Fantu S, Segni H, Alemseged F. Incidence, causes and outcome of obstructed labor in Jimma University Specialized Hospital. Ethiop J Health Sci. 2010;20(3):145-151.
17. Nicholson JM, Kellar LC. The active management of impending cephalopelvic disproportion in nulliparous women at term: a case series. Journal of Pregnancy. 2010;2010:708615. http://dx.doi.org/10.1155/2010/708615
20. Franz M, von Bismarck A, Delius M, Ertl-Wagner B, Deppe C, Mahner S, et al. MR pelvimetry: prognosis for successful vaginal delivery in patients with suspected fetopelvic disproportion or breech presentation at term. Arch Gynecol Obstet. 2017;295(2):351-359. DOI 10.1007/s00404-016-4276-6
24. Kemenkes RI-WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta; 2013.
25. Munabi IG, Luboga SA, Luboobi L, Mirembe F. Association between maternal pelvis height and intrapartum foetal head moulding in Ugandan mothers with spontaneous vertex deliveries. Obstet Gynecol Int. 2016;201 doi: 10.1155/2016/3815295
29. Korhonen U, Taipale P, Heinonen S. Assessment of bony pelvis and vaginally assisted deliveries. ISRN Obstet Gynecol. 2013;2013:764782. doi: 10.1155/2013/763782
31. Harper LM, Stamilio DM, Odibo AO, Peipert JF, Macones GA. Vaginal birth after cesarean for cephalopelvic disproportion: effect of birth-weight difference on success. Obstet Gynecol. 2011;117(2): 343–348. doi: 10.1097/AOG.0b013e31820776fd
32. Korhonen U, Taipale P, Heinonen S. Fetal pelvic index to predict cephalopelvic disproportion-a retrospective clinical cohort study. Acta Obstetrica et Gynecologica Scandinavica. 2015;94(6):615-621. doi:10.1111/aogs.12608
33. Nicholson JM, Kellar LC, Cronholm PF, Macones GA. Active management of risk in pregnancy at term in an urban population: An association between higher induction of labor rate and a lower cesarean delivery rate. American Journal of Obstetrics and Gynecology. 2004;191:1516-1528. doi:10.1016/j.ajog.2004.07.002

Prognosis Cephalopelvic Dispropo...

Artikel Terkait

  • Menilai Risiko Partus Macet Karena Cephalopelvic Disproportion dengan Kamera 3 Dimensi – Telaah Jurnal Alomedika
    Menilai Risiko Partus Macet Karena Cephalopelvic Disproportion dengan Kamera 3 Dimensi – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.