Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Cephalopelvic Disproportion general_alomedika 2022-10-24T13:51:38+07:00 2022-10-24T13:51:38+07:00
Cephalopelvic Disproportion
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Cephalopelvic Disproportion

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Data epidemiologi dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa cephalopelvic disproportion (CPD) merupakan penyebab tersering dari partus macet (obstructed labor) di dunia.[14]

Global

Secara global, data di negara-negara berkembang menunjukkan bahwa penyebab utama kematian ibu hamil karena partus macet adalah cephalopelvic disproportion. Komplikasi yang ditemukan berupa trauma jalan lahir, perdarahan postpartum, dan infeksi genital.[1]

Banyak pasien yang mengalami distosia terlambat memutuskan untuk ke fasilitas kesehatan atau terlambat mencapai fasilitas kesehatan yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Deteksi awal CPD pada ibu hamil penting dilakukan terutama di daerah perifer agar pasien tersebut dapat mencapai fasilitas kesehatan sebelum proses persalinan dimulai.

Sebaiknya, Ibu hamil dengan faktor risiko cephalopelvic disproportion harus dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas sectio caesarea (SC) sebelum proses persalinan terjadi.[11]

Cephalopelvic disproportion dapat ditemukan pada 1–3% ibu primigravida. Pada ibu hamil multigravida, CPD dapat terjadi jika ukuran janin lebih besar, terjadi malpresentasi janin, atau spondilolistesis yang dapat mengurangi diameter anteroposterior panggul.

Sebuah studi di Ethiopia, melaporkan bahwa penyebab partus macet yang paling banyak adalah CPD yakni 121 kasus (67,6%). Sedangkan di Nigeria terdapat studi yang menunjukkan bahwa CPD merupakan penyebab partus macet tertinggi (65,37%). Angka prevalensi CPD yang tinggi ditemukan pada populasi nulipara dan usia remaja. CPD merupakan indikasi yang paling sering ditemukan pada persalinan sectio caesarea (SC) terutama pada nulipara.[15-17]

Indonesia

Belum dapat ditemukan data prevalensi CPD di Indonesia. Data yang ada saat ini adalah data penelitian di rumah sakit dan belum dapat mewakili populasi nasional.

Mortalitas

Mortalitas terjadi bila partus macet akibat CPD tidak terdeteksi, sehingga tidak dapat ditangani dengan baik. Morbiditas dan mortalitas dapat terjadi pada ibu hamil maupun janin. Secara global, mortalitas akibat partus macet yang disebabkan oleh CPD berjumlah 3–8%. Sekitar 22% mortalitas maternal di Ethiopia disebabkan oleh partus macet akibat CPD.[14,19]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Leveno K, Bloom S, Casey B. William Obstetrics 26th. Edition. New York: McGraw-Hill Professional; 2022.
11. Toh-Adam R, Srisupundit K, Tongsong. Short stature as an independent risk factor for cephalopelvic disproportion in a country of relatively small-sized mothers. Arch Gynecol Obstet. 2012;285(6):1513–1516
13. Sporri S, Thoeny HC, Raio L, Lachat R, Vock P, Schneider H. MR Imaging Pelvimetry: A useful adjunct in the treatment of women at risk for dystocia? American Journal of Roentgenology. 2002;179:137-144. 10.2214/ajr.179.1.1790137.
14. Dolea C, AbouZahr C. Global burden of obstructed labour in the year 2000. https://www.who.int/healthinfo/statistics/bod_obstructedlabour.pdf
15. Fantu S, Segni H, Alemseged F. Incidence, causes and outcome of obstructed labor in Jimma University Specialized Hospital. Ethiop J Health Sci. 2010;20(3):145-151.
16. Bako B, Barka E, Kulllima AA. Prevalence, risk factors, and outcomes of obstructed labor at the University of Maiduguri Teaching Hospital, Maiduguri, Nigeria. Sahel Medical Journal. 2018;21(3):117-121. DOI: 10.4103/1118-8561.242748
17. Nicholson JM, Kellar LC. The active management of impending cephalopelvic disproportion in nulliparous women at term: a case series. Journal of Pregnancy. 2010;2010:708615. http://dx.doi.org/10.1155/2010/708615
19. Gleason RL, Yigeremu M, Debebe T, Teklu S, Zewdeneh D, et al. A safe, low-cost, easy-to-use 3D camera platform to assess risk of obstructed labor due to cephalopelvic disproportion. PLOS ONE. 2018;13(9):e0203865. https://doi.org/10.1371/journal. pone.0203865

Etiologi Cephalopelvic Dispropor...
Diagnosis Cephalopelvic Dispropo...

Artikel Terkait

  • Menilai Risiko Partus Macet Karena Cephalopelvic Disproportion dengan Kamera 3 Dimensi – Telaah Jurnal Alomedika
    Menilai Risiko Partus Macet Karena Cephalopelvic Disproportion dengan Kamera 3 Dimensi – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.