Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Cephalopelvic Disproportion general_alomedika 2022-10-24T13:47:10+07:00 2022-10-24T13:47:10+07:00
Cephalopelvic Disproportion
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Cephalopelvic Disproportion

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Etiologi cephalopelvic disproportion (CPD) dibagi menjadi dua faktor yaitu maternal seperti anatomi pelvis maupun penyakit tertentu seperti tumor dan janin, misalnya makrosomia. Cephalopelvic disproportion terjadi ketika ada gangguan pada faktor maternal, janin, atau kombinasi keduanya.[1,3]

Cephalopelvic Disproportion Absolut

Cephalopelvic disproportion (CPD) absolut terjadi bila ukuran panggul terlalu sempit dan dapat juga dikombinasi dengan ukuran janin terlalu besar.

Faktor Maternal atau Passageway

Faktor Maternal yang dapat menyebabkan CPD absolut antara lain:

  • Panggul sempit baik diameter inlet, midpelvis, atau outlet
  • Eksostosis pelvis
  • Spondilolistesis
  • Tumor di anterior sacrococcygeal[3]

Faktor Janin (Passenger)

Faktor janin yang dapat menyebabkan CPD absolut antara lain seperti makrosomia (berat janin >4.000 gram) dan hidrosefalus. Pada keadaan ini, ukuran kepala bayi terlalu besar untuk melewati jalan lahir.[3]

Cephalopelvic Disproportion Relatif

Cephalopelvic disproportion relatif terjadi akibat kelainan letak, posisi, atau defleksi kepala janin, sehingga kepala tidak dapat melewati panggul dan mempersulit persalinan per vaginam. Pada beberapa literatur, beberapa penyebab CPD relatif dikelompokkan tersendiri sebagai malpresentasi.[1,3]

Faktor janin yang menyebabkan CPD relatif, antara lain kepala janin tidak fleksi sempurna (defleksi), presentasi occiput-posterior, dan presentasi face-brow. Faktor lainnya adalah ketidakmampuan kepala janin untuk terkompresi/molase menyesuaikan ukuran dan bentuk pintu pelvis dikarenakan adanya suatu sindrom/kelainan kongenital atau karena proses osifikasi tulang[1,3]

Faktor Risiko

Faktor risiko yang berhubungan dengan CPD antara lain usia ibu yang muda, tinggi badan yang rendah, tipe pelvis tertentu, malnutrisi kronis pada ibu sebelum hamil, obesitas, diabetes gestasional, riwayat terapi fertilitas, polihidramnion, riwayat SC sebelumnya, dan usia kehamilan >41 minggu atau postterm.[1,3,9]

Usia

Risiko CPD meningkat pada ibu hamil usia muda dan usia remaja pada usia <20 tahun. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Socolov DG, et al., menunjukkan bahwa CPD sangat umum ditemukan pada ibu hamil berusia remaja. Pada usia remaja, ukuran dan bentuk panggul belum berkembang secara sempurna.[10]

Tinggi Badan

Tinggi badan ibu yang ≤145 cm menandakan ukuran panggul yang lebih sempit sehingga meningkatkan risiko terjadinya CPD. Penelitian di Thailand dan Indonesia juga menunjukkan bahwa ibu dengan tinggi badan ≤145 cm lebih berisiko mengalami CPD dan meningkatkan angka persalinan dengan sectio caesarea.[11,12]

Tinggi badan ibu hamil dapat memberikan gambaran ukuran panggul. Ibu hamil di negara-negara Asia Tenggara mayoritas lebih pendek dibandingkan ibu hamil di negara barat. Walaupun ukuran janinnya lebih kecil, ibu hamil dengan tinggi badan ≤145 cm tetap memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami partus macet atau obstructed labor.

Pada penelitian lain, angka prevalensi cephalopelvic disproportion pada kelompok ibu dengan tinggi badan ≤145 cm adalah sebesar 16,3% dengan odds ratio 2,4, sedangkan angka prevalensi keseluruhan SC adalah 8,1%.[11]

Tipe Pelvis

Tipe pelvis android dan platipeloid memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami CPD. Tipe pelvis ginekoid dan antropoid yang dapat ditemukan pada 75% perempuan merupakan bentuk pelvis yang mempermudah proses persalinan per vaginam.[13]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Leveno K, Bloom S, Casey B. William Obstetrics 26th. Edition. New York: McGraw-Hill Professional; 2022.
3. Maharaj D. Assessing cephalopelvic disproportion: back to the basics. Obstetrical & Gynecological Survey. 2010;65(6):387-395. doi:10.1097/ogx.0b013e3181ecdf0c
9. Tsvieli O, Sergienko R, Sheiner. Risk factors and perinatal outcome of pregnancies complicated with cephalopelvic disproportion: a population-based study. Arch Gynecol Obstet. 2012;285:931-936. DOI 10.1007/s00404-011-2086-4.
10. Socolov DG, Iorga M, Carauleanu A, Ilea C, Blidaru I, Boiculese L, et al. Pregnancy during adolescence and associated risks: an 8-year hospital based cohort study (2007-2014) in Romania, the country with the highest rate of teenage pregnancy in Europe. Biomed Res Int. 2017;2017:9205016. doi: 10.1155/2017/9205016
11. Toh-Adam R, Srisupundit K, Tongsong. Short stature as an independent risk factor for cephalopelvic disproportion in a country of relatively small-sized mothers. Arch Gynecol Obstet. 2012;285(6):1513–1516
12. Sihombing N, Saptarini I, Putri DSK. Determinan persalinan sectio caesarea di Indonesia (analisis lanjut data riskesdas 2013). Jurnal Kesehatan Reproduksi. 2017;8(1):63-75. DOI: 10.22435/kespro.v8i1.6641.63-75
13. Sporri S, Thoeny HC, Raio L, Lachat R, Vock P, Schneider H. MR Imaging Pelvimetry: A useful adjunct in the treatment of women at risk for dystocia? American Journal of Roentgenology. 2002;179:137-144. 10.2214/ajr.179.1.1790137.

Patofisiologi Cephalopelvic Disp...
Epidemiologi Cephalopelvic Dispr...

Artikel Terkait

  • Menilai Risiko Partus Macet Karena Cephalopelvic Disproportion dengan Kamera 3 Dimensi – Telaah Jurnal Alomedika
    Menilai Risiko Partus Macet Karena Cephalopelvic Disproportion dengan Kamera 3 Dimensi – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.