Prognosis Cephalopelvic Disproportion
Prognosis cephalopelvic disproportion (CPD) dipengaruhi oleh faktor maternal seperti derajat kesempitan panggul, bentuk panggul, elastisitas sendi panggul, serta faktor janin seperti ukuran kepala, kemampuan molase tulang tengkorak, dan presentasi kepala janin.
Komplikasi
Komplikasi CPD meliputi persalinan lama, yang dapat memicu terjadinya perdarahan postpartum dan ruptur uteri.
Komplikasi Maternal
Komplikasi maternal akibat partus macet pada CPD, antara lain ruptur uteri, gangguan kontraksi rahim, infeksi intrauterin, hipoglikemia, serta fraktur sakrum dan coccyx. Selain itu, dapat terjadi laserasi vagina, perineum, dan cervix, serta perdarahan postpartum yang dapat berakibat syok hemoragik dan kematian.
Komplikasi lain CPD adalah trauma kandung kemih atau rektum akibat penekanan kepala janin terlalu lama selama proses persalinan yang menimbulkan inkontinensia urin atau alvi atau fistula vesico-vagina atau recto-vagina.[1,3,15,24,25]
Komplikasi pada Janin
Komplikasi yang dapat ditemukan pada janin adalah asfiksia, distosia bahu, molase, kerusakan jaringan otak, serta prolaps tali pusat. Pada bayi baru lahir, dapat pula ditemukan trauma pada persalinan seperti fraktur klavikula, cedera kepala maupun servikal. Kematian janin juga dapat terjadi sebagai komplikasi dari CPD.[1,3,15,24,25]
Prognosis
Prognosis CPD dipengaruhi oleh faktor maternal seperti derajat kesempitan panggul, bentuk panggul, elastisitas sendi panggul, serta faktor janin seperti ukuran kepala, kemampuan molase tulang tengkorak, dan presentasi kepala janin.[5]
Ibu hamil dengan riwayat CPD yang disebabkan karena ukuran panggul yang sempit belum tentu akan mengalami CPD lagi apabila ukuran janin lebih kecil daripada kapasitas panggul.
Seorang ibu hamil dengan atau tanpa riwayat CPD dapat mengalami CPD bila terdapat makrosomia atau perubahan pada panggul misalnya spondilolistesis.[3,30]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli