Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Distosia general_alomedika 2022-12-19T09:23:51+07:00 2022-12-19T09:23:51+07:00
Distosia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Distosia

Oleh :
dr.Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Etiologi distosia atau partus macet secara umum dibagi menjadi tiga kelompok, yang dikenal dengan singkatan 3P (power, passage, dan passenger). Power merupakan kontraksi uterus yang tidak adekuat, passage adalah abnormalitas jalan lahir, sedangkan passenger menyatakan kondisi janin yang tidak normal. Penyebab distosia bisa multifaktorial dari kondisi abnormal tersebut.[3]

Etiologi

Untuk dapat memilih penanganan yang tepat, maka penyebab distosia dapat diklasifikasikan menjadi penyebab ibu hamil dan penyebab janin.[11]

Etiologi Ibu Hamil

Penyebab distosia dari faktor ibu termasuk lemahnya kontraksi uterus dan kelainan jalan lahir. Inersia uteri atau tidak adekuatnya kontraksi uterus bisa primer maupun sekunder. Inersia uteri primer biasanya karena overdistensi uterus akibat kehamilan gemelli atau pada polihidramnion. Sedangkan inersia uteri sekunder disebabkan kelelahan miometrium akibat obstruksi persalinan.[3,11]

Kelainan jalan lahir termasuk disproporsi sefalopelvik, deformitas pelvis, torsio uteri, dilatasi inkomplit serviks, atau adanya massa pada seperti keganasan yang dapat menutupi jalan lahir. Kondisi stenosis vulva dan vestibulum pada ibu hamil usia belia juga dapat menyebabkan distosia.[11,12]

Etiologi Janin

Penyebab distosia dari faktor janin biasanya karena malposisi, malpresentasi, atau disproporsi sefalopelvik. Janin yang relatif lebih besar daripada pelvis ibu (fetopelvic disproportion) akan menyebabkan distosia, jadi malposisi dan malpresentasi janin tidak akan menjadi masalah bila besar bayi tidak terlalu besar.[11]

Malposisi yang paling sering ditemukan adalah posisi oksipitoposterior. Janin biasanya akan berputar menjadi oksipitoanterior saat sebelum persalinan, tetapi sekitar 2‒7% janin pada kehamilan pertama akan tetap pada posisi oksipitoposterior.[13]

Faktor Risiko

Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko distosia adalah:

  • Usia ibu >35 tahu, tinggi ibu <150 cm
  • Primipara, kehamilan multipel, usia kehamilan >41 minggu
  • Ansietas ibu hamil

  • Panggul ibu sempit
  • Infeksi intrauterin, ketuban pecah dini

  • Penggunaan analgesia epidural
  • Berat badan janin lebih dari 4.000 gram (makrosomia), posisi kepala janin tinggi saat dilatasi serviks maksimal (>2 cm), posisi janin oksipitoanterior
  • Polihidramnion atau oligohidramnion

  • Faktor maternal yang lain, seperti hipertensi, diabetes mellitus, riwayat kematian perinatal sebelumnya, penggunaan obat fertilitas, dan riwayat distosia pada keluarga[1,3,8,9]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. LeFevre NM, Krumm E, Cobb WJ. Labor Dystocia in Nulliparous Women. Am Fam Physician. 2021 Jan 15;103(2):90-96. PMID: 33448772.
3. American College of Obstetrics and Gynecology Committee on Practice Bulletins-Obstetrics. ACOG Practice Bulletin Number 49, December 2003: Dystocia and augmentation of labor. Obstet Gynecol. 2003 Dec;102(6):1445-54
8. Anim-Somuah M, Smyth RM, Cyna AM, Cuthbert A. Epidural versus non-epidural or no analgesia for pain management in labour. Cochrane Database Syst Rev. 2018;5(5):CD000331
9. Malonga, FK, Mukuku, O., et al. Anthropometric and pelvic external study in nulliparas of Lubumbashi: risk factors and predictive score of mechanical dystocia. Pan African Medical Journal, 31. 2018 doi: 10.11604 / pamj.2018.31.69.16014
11. Moges N. Incidence and Economic Significance of Dystocia and Recommendations for Preventive Measure and Treatment to Reduce the Incidence of Dystocia: Review. Journal of Reproduction and Infertility. 2016; DOI: 10.5829/idosi.jri.2016.7.1.102145
12. van Hamont D, Zusterzeel PL. Labor dystocia as first presentation of pelvic malignancy. Case Rep Obstet Gynecol. 2011;2011:584184
13. Ponkey SE, Cohen AP, Heffner LJ, Lieberman E. Persistent fetal occiput posterior position: obstetric outcomes. Obstet Gynecol. 2003;101(5 pt 1):915–20

Patofisiologi Distosia
Epidemiologi Distosia

Artikel Terkait

  • Induksi Persalinan pada Kehamilan Postterm Sebaiknya Dilakukan sebelum Usia Gestasi 42 Minggu
    Induksi Persalinan pada Kehamilan Postterm Sebaiknya Dilakukan sebelum Usia Gestasi 42 Minggu
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 6 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 6 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 22 menit yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.