Etiologi Inkompetensi Serviks
Etiologi inkompetensi serviks adalah defek fungsional serviks yang menyebabkan ketidakmampuan serviks mempertahankan janin di dalam uterus. Terdapat tiga faktor yang diduga dapat menyebabkan terjadinya inkompetensi serviks, yaitu faktor fisiologis, faktor kongenital, dan faktor didapat.[7]
Faktor Fisiologis
Kontraksi uterus yang abnormal dapat menyebabkan terjadinya pembukaan serviks. Berdasarkan beberapa penelitian, disebutkan bahwa ibu hamil yang rutin menggunakan dietilstilbestrol memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami inkompetensi serviks.[5,7,8]
Faktor Kongenital
Kelemahan pada serviks bisa disebabkan oleh perkembangan jaringan fibromuskular yang abnormal, seperti pada pasien dengan sindrom Ehlers-Danlos. Pada sindrom tersebut, serviks tidak dapat berfungsi optimal akibat gangguan produksi kolagen. Selain itu, kelainan pada duktus Mullerian juga akan menyebabkan abnormalitas anatomis kongenital pada serviks.[5,7,8]
Faktor Didapat
Kelemahan pada serviks juga dapat disebabkan oleh tindakan atau trauma yang pernah dialami sebelumnya, termasuk trauma serviks akibat persalinan normal, kuretase, dan tindakan konisasi maupun kauterisasi.[5,7,8]
Faktor Risiko
Wanita yang memiliki riwayat keguguran berulang atau persalinan prematur memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami inkompetensi serviks pada kehamilan berikutnya. Selain itu, paparan terhadap trauma mekanis pada serviks, seperti cedera pada leher rahim akibat prosedur kuretase atau konisasi, dapat meningkatkan risiko inkompetensi serviks.
Adanya kelainan bawaan atau abnormalitas struktural pada serviks, seperti serviks pendek, juga dapat meningkatkan risiko inkompetensi serviks. Selain itu, polimorfisme genetik tertentu yang terkait dengan metabolisme kolagen atau fungsi hormonal dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami inkompetensi serviks.
Ketidakseimbangan hormon, terutama penurunan kadar progesteron relatif terhadap estrogen selama kehamilan, dapat mempengaruhi elastisitas serviks dan meningkatkan risiko inkompetensi serviks.
Infeksi bakteri atau virus pada saluran reproduksi, seperti infeksi klamidia atau gonore, dapat menyebabkan inflamasi dan perubahan struktural pada serviks, yang dapat meningkatkan risiko inkompetensi serviks.[5,7,8]
Penulisan pertama oleh: dr. Agnes Tjakrapawira