Prognosis Inkompetensi Serviks
Faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis inkompetensi serviks mencakup usia gestasi saat diagnosis, dan respons terhadap intervensi medis seperti sirklase serviks atau pemberian progesteron. Komplikasi dari inkompetensi serviks meliputi keguguran berulang, kelahiran prematur, pecahnya ketuban dini, infeksi intrauterin, dan kelainan pertumbuhan janin.[2,3]
Komplikasi
Inkompetensi serviks dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Salah satu komplikasi utama adalah keguguran spontan dan persalinan prematur.
Keguguran
Pembukaan serviks yang terlalu dini dapat menyebabkan keguguran sebelum janin cukup matang untuk bertahan hidup di luar rahim.[1,3,10]
Persalinan Prematur
Komplikasi lainnya adalah persalinan prematur, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi pada bayi yang lahir, seperti gangguan pernapasan, infeksi, dan masalah perkembangan.[1,3,10]
Morbiditas Ibu
Selain itu, inkompetensi serviks juga dapat menyebabkan morbiditas pada ibu, termasuk risiko infeksi saluran reproduksi, seperti endometritis, yang dapat terjadi setelah keguguran spontan atau persalinan prematur. Wanita dengan inkompetensi serviks juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami inkompetensi serviks berulang pada kehamilan berikutnya, meningkatkan risiko keguguran atau persalinan prematur yang berulang.[1,3,10]
Komplikasi Sirklase Serviks
Sirklase serviks bisa menyebabkan ketuban pecah saat dilakukan penjahitan. Risiko ini meningkat apabila ketuban menonjol ke serviks. Perdarahan masif juga dapat terjadi apabila selama penjahitan terkena arteri uterina ramus desenden. Prosedur penjahitan harus dilakukan secara hati–hati.[1,3,10]
Korioamnionitis
Infeksi pada korion merupakan komplikasi yang sangat serius meskipun relatif jarang terjadi. Perubahan yang terjadi pada serviks, yaitu berupa pemendekan kanalis serviks disertai hilangnya mucus plug, dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi asenden seperti korioamnionitis.[1,3,10]
Prognosis
Sirklase serviks telah dilaporkan efektif meningkatkan luaran pasien dengan inkompetensi serviks. Tindakan sirklase serviks dilaporkan mampu memperpanjang lama bayi di dalam uterus sebanyak rerata 34 hari dibandingkan pendekatan ekspektan. Sirklase serviks juga telah dilaporkan menurunkan mortalitas perinatal hingga 78% dan menurunkan insiden kelahiran preterm hingga 50% pada wanita dengan kehamilan kembar dan dilatasi serviks asimtomatik.
Tingkat rekurensi inkompetensi serviks didapatkan sebesar 30% pada wanita dengan cerclage transvaginal dan 5% pada cerclage transabdominal.[8-11]
Penulisan pertama oleh: dr. Agnes Tjakrapawira