Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Leiomyoma general_alomedika 2023-02-20T11:52:12+07:00 2023-02-20T11:52:12+07:00
Leiomyoma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Leiomyoma

Oleh :
dr. Agnes Tjakrapawira
Share To Social Media:

Leiomyoma adalah tumor jinak yang berasal dari otot polos. Tumor ini paling sering ditemukan di uterus dan dikenal juga sebagai leiomyoma atau mioma uteri. Leiomyoma uteri juga merupakan tumor jinak yang paling sering terjadi pada organ reproduksi wanita (70%). Pasien umumnya datang dengan keluhan perdarahan uterus abnormal atau berdasarkan temuan insidental saat melakukan USG kehamilan.[1-3]

Leiomyoma dapat terjadi dimanapun otot polos berada, tetapi umumnya tidak berkembang menjadi keganasan. Selain leiomyoma uteri, jenis-jenis leiomyoma yang dapat terjadi adalah leiomyoma kutaneus, angioleiomyoma, gastrointestinal smooth muscle tumor seperti leiomyoma esofagus, Epstein Barr Virus associated smooth muscle tumor, dan leiomyoma ginjal.

Sumber Gambar: Deilson Elgui de Oliveira, Wikimedia Commons, 2007. Sumber Gambar: Deilson Elgui de Oliveira, Wikimedia Commons, 2007.

Etiologi leiomyoma masih belum diketahui secara pasti dan memerlukan penelitian lanjutan. Namun, beberapa penelitian membuktikan bahwa leiomyoma berhubungan dengan mutasi genetik. Berbagai studi mengonfirmasi mutasi pada gen mediator kompleks subunit 12 (MED12) yang terjadi pada sekitar 70% kasus leiomyoma uteri atau mioma uteri.[2,5]

Diagnosis leiomyoma ditegakkan berdasarkan kriteria histologis hasil biopsi dengan tidak adanya aktivitas mitosis, atipia nuklir dan nekrosis koagulatif tumor. Pemeriksaan patologi leiomyoma diperlukan untuk secara akurat menegakkan diagnosis tumor jinak atau ganas. Setiap tumor yang dicurigai leiomyoma harus dievaluasi secara menyeluruh untuk menyingkirkan diagnosis leiomyosarcoma.[1,2]

Penatalaksanaan leiomyoma dibedakan antara kasus asimtomatik dan kasus simtomatik. Kasus asimtomatik dapat ditangani dengan observasi saja sedangkan kasus simtomatik memerlukan pengangkatan lesi. Intervensi farmakologis bertujuan untuk mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh lesi.[5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. McCarthy AJ, Chetty R. Benign Smooth Muscle Tumors (Leiomyomas) of Deep Somatic Soft Tissue. Sarcoma. 2018 Sep 9;2018:2071394.
2. Miettinen M. Smooth muscle tumors of soft tissue and non-uterine viscera: biology and prognosis. Mod Pathol. 2014 Jan;27 Suppl 1(Suppl 1):S17-29.
3. Stewart EA, Cookson CL, Gandolfo RA, Schulze-Rath R. Epidemiology of uterine fibroids: a systematic review. BJOG. 2017 Sep;124(10):1501-1512.
5. Laughlin-Tommaso SK, Stewart EA. Moving Toward Individualized Medicine for Uterine Leiomyomas. Obstet Gynecol. 2018 Oct;132(4):961-971.

Patofisiologi Leiomyoma
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas 3 jam yang lalu
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 4 menit yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
1 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 4 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.