Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Leiomyoma general_alomedika 2023-02-20T11:55:42+07:00 2023-02-20T11:55:42+07:00
Leiomyoma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Leiomyoma

Oleh :
dr. Agnes Tjakrapawira
Share To Social Media:

Etiologi leiomyoma belum diketahui jelas dan masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Terdapat beberapa faktor risiko yang diduga berhubungan dengan tumor yang berasal dari otot polos, misalnya riwayat keluarga dan usia.[5,9]

Faktor Risiko

Faktor risiko leiomyoma uteri atau mioma uteri berhubungan dengan usia menopause, riwayat keluarga dengan leiomyoma uteri, partus, hipertensi dan konsumsi bahan tambahan makanan yang mengandung estrogen tinggi.

Terdapat juga faktor yang bersifat protektif terhadap risiko leiomyoma uteri, yaitu jumlah paritas, penggunaan kontrasepsi oral, wanita dengan indeks massa tubuh rendah, dan merokok.[5]

Pada kasus leiomyoma nonuteri, faktor risiko seperti genetik, usia, hormon, jenis kelamin wanita dan riwayat keluarga diduga berhubungan dengan peningkatan risiko leiomyoma. Akan tetapi, hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.[6,7,10,11]

Faktor Genetik

Faktor genetik yang diketahui berhubungan dengan leiomyoma secara spesifik adalah sebagai berikut:

  • Leiomyoma uteri: Gen 1q42.3-q43
  • Angioleiomyoma: hilangnya bagian dari kromosom 22q11.2
  • Leiomyoma genital: Gen OCM, Gen MOS dan Gen RB1CC1
  • Piloleiomioma: belum terdapat mutasi yang ditemukan terkait dengan jenis leiomyoma ini

Usia

Leiomyoma pada ginjal ditemukan  lebih sering terjadi pada usia perimenopause. Hal ini serupa dengan temuan pada mioma uteri. Sebaliknya, frekuensi mioma uteri justru menurun pada wanita menopause.[11]

Hormon

Keseimbangan hormon estrogen dan progesteron diketahui berpengaruh terhadap perkembangan leiomyoma uteri. Pada leiomyoma nonuteri, peran hormonal ini sendiri masih memerlukan studi lebih lanjut. Namun, penelitian pada leiomyoma ginjal menunjukkan adanya potensi peran hormon dalam patogenesis leiomyoma ginjal.[11]

Jenis Kelamin

Terdapat teori menyatakan bahwa perubahan hormon pada wanita dengan usia perimenopause dapat berperan dalam perkembangan leiomyoma ginjal oleh karena kemungkinan pengaruh hormon yang responsif pada otot polos ginjal. Tingginya prevalensi leiomyoma ginjal pada pasien wanita kemungkinan juga berhubungan dengan embriologi ginjal dan otot halus uterus yang keduanya berasal dari mesoderm yang sama.[11]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

5. Laughlin-Tommaso SK, Stewart EA. Moving Toward Individualized Medicine for Uterine Leiomyomas. Obstet Gynecol. 2018 Oct;132(4):961-971.
6. Nutan F. Leiomyoma. Medscape. 2021.
https://emedicine.medscape.com/article/1057733-overview#a6
7. Florence AM, Fatehi M. Leiomyoma. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538273/
9. Mathew G, Osueni A, Carter YM. Esophageal Leiomyoma. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459298/
10. Lau SK, Koh SS. Cutaneous Smooth Muscle Tumors: A Review. Adv Anat Pathol. 2018 Jul;25(4):282-290.
11. Patil PA, McKenney JK, Trpkov K, Hes O, Montironi R, Scarpelli M, Nesi G, Aron M, Sangoi AR, Gattuso P, Magi-Galluzzi C. Renal leiomyoma: a contemporary multi-institution study of an infrequent and frequently misclassified neoplasm. Am J Surg Pathol. 2015 Mar;39(3):349-56.

Patofisiologi Leiomyoma
Epidemiologi Leiomyoma
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas 10 jam yang lalu
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 5 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 5 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.