Prognosis Leiomyoma
Prognosis leiomyoma umumnya bersifat baik karena sifat leiomyoma yang jinak. Hal seperti posisi serta ukuran leiomyoma dapat menyebabkan komplikasi dan mempengaruhi prognosis.
Komplikasi
Komplikasi leiomyoma tergantung pada posisi dan ukuran tumor, khususnya jika perkembangan tumor mempengaruhi organ lain yang berdekatan pada leiomyoma. Komplikasi yang dapat terjadi akibat leiomyoma uteri adalah nyeri panggul kronis, anemia, konstipasi, gangguan berkemih akibat penekanan tumor, torsio.[6]
Pada pasien dengan leiomyoma esofagus, komplikasi akan muncul jika diameter tumor lebih dari 5 cm. Komplikasi seperti disfagia, mual, regurgitasi, nyeri dada dan rasa tidak nyaman pada retrosternal merupakan gejala yang paling sering ditemukan. Perdarahan mukosa juga dapat terjadi tetapi kemungkinannya sangat kecil.[9]
Pada kasus leiomyoma kutaneus, masalah yang paling umum adalah rasa nyeri. Selain itu, komplikasi psikologis juga dapat terjadi karena lesi yang muncul di permukaan kulit.[7,10]
Prognosis
Prognosis leiomyoma dipengaruhi oleh lokasi, jumlah, dan dilakukannya pembedahan. Leiomyoma kutaneus soliter yang dilakukan pembedahan memiliki prognosis yang baik. Sebaliknya, leiomyoma kutaneus multipel memiliki kecenderungan tinggi untuk bertambah besar atau bertambah jumlahnya.[7]
Leiomyoma ginjal tidak bersifat agresif dan tumor ini pada umumnya tidak bermetastasis. Prognosis yang baik dipengaruhi oleh operasi dini.[12]
Penatalaksanaan secara farmakologis juga dapat mempengaruhi prognosis karena pada beberapa kasus ditemukan jika pemberhentian terapi dilakukan tumor akan membesar.[17]
Prognosis leiomyoma uteri tergantung pada keadaan pasien. Leiomyoma asimtomatik memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan dengan leiomyoma simtomatik. Hal ini dapat disebabkan oleh lebih tingginya risiko kegagalan manajemen medis atau rekurensi tumor pada leiomyoma simtomatik.[6]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja