Edukasi dan Promosi Kesehatan Malpresentasi
Edukasi dan promosi kesehatan terkait malpresentasi janin difokuskan kepada ibu melalui rekomendasi untuk melakukan asuhan antenatal (antenatal care) secara rutin di puskesmas atau di rumah sakit. Asuhan antenatal bertujuan untuk memantau kondisi ibu dan janin sepanjang kehamilan, mencari tahu kelainan yang mungkin terjadi, dan memonitor kondisi faktor penyulit yang mungkin menyebabkan malpresentasi.
Edukasi Pasien
Pada tahun 2016, WHO telah mengeluarkan guideline antenatal care yang baru untuk menggantikan model asuhan antenatal yang lama (asuhan antenatal 4 kunjungan). Kini, WHO menyarankan kontak asuhan antenatal untuk dilakukan minimal 8 kali selama kehamilan. Dokter perlu menjelaskan tujuan asuhan antenatal kepada pasien dan menjelaskan bahwa pasien perlu berkunjung minimal 1 kali saat trimester pertama, 2 kali saat trimester kedua, dan 5 kali saat trimester ketiga.
Dokter perlu memberikan informasi pada pasien bahwa trimester ketiga membutuhkan kunjungan paling banyak karena periode ini memiliki risiko antenatal yang paling tinggi baik bagi ibu maupun janin. Asuhan antenatal tidak hanya meliputi pemeriksaan tetapi juga meliputi komunikasi yang baik antara dokter dan pasien menyangkut keluhan yang mungkin dialami pasien dan promosi kehamilan yang sehat. Dokter perlu menyarankan pasien untuk menjaga pola makan sehat, melakukan aktivitas fisik secukupnya, menghindari merokok, memantau intake kafein dan mendengarkan keluhan-keluhan psikologis. Dokter juga perlu menjelaskan metode persalinan dan komplikasi yang mungkin terjadi.[20]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan yang bisa dilakukan lebih difokuskan untuk mencegah komplikasi yang bisa terjadi akibat malpresentasi yang terabaikan (akibat ibu jarang memeriksakan diri ke dokter). Pencegahan ini bisa dilakukan dengan mengedukasi ibu untuk rutin menghadiri asuhan antenatal guna mendeteksi secara dini penyulit yang mungkin menimbulkan komplikasi persalinan.