Penatalaksanaan Malpresentasi
Penatalaksanaan kasus malpresentasi disesuaikan dengan jenis malpresentasi yang dialami. Pada beberapa kasus malpresentasi tanpa kontraindikasi, janin bisa dilahirkan melalui persalinan per vaginam baik dengan didahului atau tanpa didahului external cephalic version (ECV). Namun, beberapa kasus malpresentasi membutuhkan tindakan sectio caesarea.[1]
External Cephalic Version
External Cephalic Version (ECV) disarankan untuk dilakukan pada usia kehamilan 36-37 minggu dengan malpresentasi bokong atau malpresentasi transverse. Prosedur ini bertujuan untuk memanipulasi presentasi janin dengan memberikan tekanan eksternal pada abdomen ibu agar presentasi janin dapat berubah menjadi presentasi kepala dan janin bisa dilahirkan melalui persalinan per vaginam. Tingkat kesuksesan ECV mencapai 40-77%. Komplikasi yang bisa terjadi selama proses ECV adalah gangguan denyut jantung janin (bradikardi), abrupsio plasenta, dan perdarahan. Bila ECV gagal, akan diperlukan sectio caesarea segera.
Kontraindikasi dari tindakan ECV adalah oligohidramnion, intrauterine growth restriction, denyut jantung janin yang abnormal, anomali uterus, pecah ketuban, hipertensi pada kehamilan, dan perdarahan antepartum. ECV bisa dibantu dengan obat-obatan tokolitik sekitar 5-10 menit sebelum tindakan. Tokolitik yang digunakan dapat berupa nifedipin atau terbutalin.[1,19]
Persalinan Per Vaginam
Persalinan per vaginam biasanya hanya dapat dilakukan pada malpresentasi bokong tipe frank breech atau komplit (baik yang sudah melalui ECV maupun yang belum), malpresentasi transverse yang sudah melalui ECV, malpresentasi compound (apabila tidak ada penyulit) dan malpresentasi muka atau dahi tertentu. Hal lain yang juga harus dipertimbangkan adalah ada tidaknya kontraindikasi lain, usia kehamilan, taksiran berat janin, dan persetujuan pasien.[2,3]
Malpresentasi Bokong
Persalinan per vaginam pada malpresentasi bokong sebaiknya dihindari, terutama bila penolong persalinan kurang berpengalaman. Persalinan per vaginam pada malpresentasi bokong berisiko menyebabkan asfiksia janin akibat penekanan pada tali pusat dan berisiko menyebabkan trauma pada bahu dan kepala bayi. Persalinan per vaginam hanya dapat dilakukan untuk malpresentasi bokong murni (frank breech) atau bokong komplit. Pada malpresentasi bokong inkomplit, persalinan per vaginam berisiko menyebabkan prolaps pada tali pusat dan kepala bayi terjebak di jalan lahir.
Persalinan per vaginam untuk malpresentasi bokong dapat berlangsung secara spontan atau dengan manuver-manuver tertentu seperti Lovset dan Mauriceau-Smellie-Veit. Kriteria agar dapat dilakukannya persalinan per vaginam antara lain:
- Usia kehamilan harus lebih dari 37 minggu
- Presentasi bokong murni (frank breech) atau bokong komplit
- Tidak ditemukan adanya anomali janin, pelvis ibu dalam keadaan baik, dan berat badan janin 2500-4000 gram[2,3]
Malpresentasi Transverse
Malpresentasi jenis transverse bisa dilahirkan secara per vaginam apabila sudah dilakukan ECV terlebih dahulu. Tanpa ECV, kondisi seperti ini tidak mungkin dilahirkan secara per vaginam. Malpresentasi ini harus dinilai dengan tepat waktu, karena jika tidak, maka seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, proses persalinan akan secara alamiah berlangsung dan menyebabkan bahu janin terpaksa masuk ke rongga pelvis. Akibatnya dapat terjadi prolaps lengan bayi dan juga tali pusat.
Bila bahu dan lengan sudah terjebak di pintu panggul, kontraksi uterus akan terus berlanjut sehingga menimbulkan kondisi yang disebut retraksi cincin miometrium yang bisa berakhir dengan penipisan segmen rahim bagian bawah hingga terjadi ruptur uteri yang akan membutuhkan sectio caesarea.[1,2]
Malpresentasi Compound
Pada malpresentasi compound, pastikan terlebih dahulu ada tidaknya prolaps tali pusat. Jika tidak ada prolaps, maka tindakan persalinan per vaginam mungkin dilakukan dengan terus menjalankan observasi ketat terhadap kemajuan persalinan.[1,2]
Malpresentasi Muka atau Dahi
Pada malpresentasi muka, bayi dapat dilahirkan secara per vaginam hanya bila posisi mentum (dagu) berada di anterior. Bila dagu berada di posisi posterior atau transverse, bayi biasanya tidak dapat dilahirkan secara per vaginam. Pada malpresentasi dahi, sekitar 50% kasus akan mengalami konversi menjadi presentasi vertex atau presentasi muka saat persalinan. Namun, bila tidak terjadi konversi, persalinan per vaginam tidak disarankan.[1,2,4]
Sectio Caesarean
Tindakan pembedahan yang dilakukan untuk malpresentasi janin adalah caesarean section (SC). Tindakan SC dilakukan apabila ada kontraindikasi untuk dilakukan ECV, tindakan ECV gagal, atau bila persalinan per vaginam tidak dapat dilakukan. SC juga dilakukan apabila ada penyulit persalinan per vaginam baik dari faktor janin maupun faktor maternal yang mengakibatkan persalinan lama, macet, distosia bahu, prolaps tali pusat, atau gawat janin. SC dapat mengurangi angka morbiditas dan mortalitas perinatal.[1,2,4]