Patofisiologi Malpresentasi
Patofisiologi malpresentasi berhubungan dengan faktor maternal maupun faktor janin yang mengganggu proses pergerakan janin di dalam uterus. Posisi janin sebelum minggu ke-22 kehamilan umumnya masih terus berubah. Namun, seiring bertambahnya usia gestasi, kebanyakan janin akan memasuki presentasi kepala. Bila terdapat faktor yang mengganggu pergerakan janin, dapat terjadi malpresentasi.
Sebelum minggu ke-22 kehamilan, posisi janin umumnya masih terus berubah. Namun setelah itu, akan semakin banyak janin yang bergerak ke posisi normal yaitu posisi longitudinal (searah dengan tulang punggung ibu) dengan presentasi kepala. Setelah mencapai minggu ke-36 kehamilan, umumnya posisi janin mulai menetap dan tidak mengalami perubahan signifikan. Presentasi kepala (vertex) ini hanya dapat tercapai bila tidak ada kondisi yang mengganggu proses pergerakan janin di dalam kandungan seperti kelainan anatomi janin maupun kelainan uterus.[7]
Presentasi vertex memungkinkan kepala janin untuk mengalami fleksi saat proses persalinan dan mencapai diameter terkecil untuk melewati jalan lahir. Malpresentasi janin dapat menyebabkan persalinan menjadi lebih lama atau macet karena diameter anggota tubuh yang harus melewati pintu panggul menjadi lebih besar.
Malpresentasi Bokong
Beberapa kondisi klinis yang mengganggu pergerakan janin ke presentasi kepala, baik dengan meningkatkan maupun menurunkan motilitas janin, dapat menyebabkan malpresentasi bokong (sungsang). Contoh kondisi klinis tersebut adalah prematuritas, gestasi multipel, anomali kongenital, fibroid uterus, dan plasenta previa. Semakin prematur bayi dilahirkan, semakin tinggi angka kejadian malpresentasi bokong. Apabila bayi dilahirkan aterm, maka persentase terjadinya malpresentasi bokong hanya berkisar di 3-4% kasus saja.
Malpresentasi Muka atau Dahi
Pada malpresentasi muka atau dahi, biasanya penyebab tersering yang mengganggu pergerakan janin ke presentasi vertex adalah anomali seperti hidrosefalus, anensefalus, adanya massa pada leher, dan cephalopelvic disproportion.
Malpresentasi Transverse
Sama seperti pada malpresentasi bokong, malpresentasi transverse (bahu) umumnya disebabkan oleh prematuritas janin atau adanya intrauterine growth restriction yang menyebabkan janin berukuran lebih kecil. Selain itu, multiparitas yang menyebabkan perubahan uterus juga dapat menjadi penyebab.[2-5,8]