Etiologi Menopause
Etiologi menopause adalah hilangnya fungsi folikel ovarium dan penurunan estrogen. Menopause dapat terjadi secara alamiah sebagai proses penuaan yang tidak melibatkan proses patologi.
Menopause juga dapat terjadi sebagai akibat tindakan bedah yang melibatkan ovarium seperti ooforektomi bilateral, atau terapi yang mengganggu fungsi ovarium seperti terapi endometriosis, kemoterapi kanker (terutama yang menggunakan alkylating agents), terapi radiasi, terapi HIV, atau terapi lain yang berkaitan dengan obat antiestrogen.[1,2,7]
Faktor Risiko
Menopause umumnya terjadi pada usia 45-55 tahun. Beberapa faktor risiko yang dapat menurunkan usia menopause fisiologis (menopause dini/prematur) antara lain merokok, histerektomi, ooforektomi, karier sindrom Fragile X, penyakit autoimun, dan riwayat kemoterapi atau radioterapi.[1-3]
Riwayat Merokok
Risiko menopause dini semakin meningkat seiring dengan meningkatnya durasi dan frekuensi merokok. Rokok mengandung hidrokarbon polisiklik yang bersifat toksik terhadap sel-sel germinativum ovarium yang membuat sel menjadi lelah dan menurunkan kadar estrogen dalam darah. Komponen nikotin, kotinin, dan anabasine juga menginhibisi konversi androstenedion menjadi estrogen.[1-3]
Operasi Ooforektomi atau Histerektomi
Ooforektomi menyebabkan pengurangan yang signifikan dari cadangan folikel ovarium. Sebuah penelitian pada wanita yang menjalani unilateral ooforektomi melaporkan bahwa menopause terjadi kurang lebih 1 tahun lebih awal dibandingkan dengan wanita yang memiliki dua ovarium.[1-3]
Kelainan Autoimun
Penyakit autoimun seperti hipoparatiroidisme, tiroiditis Hashimoto, dan penyakit Addison diduga berperan menyebabkan sebanyak 30-50% menopause dini. Penyakit non-endokrin seperti lupus eritematosus sistemik dan rheumatoid arthritis juga dapat mempengaruhi onset menopause.[1-3]
Penulisan pertama oleh: dr. Jessica Elizabeth