Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Penyakit Radang Panggul (PID) irfan 2022-07-13T16:37:57+07:00 2022-07-13T16:37:57+07:00
Penyakit Radang Panggul (PID)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Penyakit Radang Panggul (PID)

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Prognosis PID/ pelvic inflammatory disease atau penyakit radang panggul tergantung dari seberapa cepat pasien terdiagnosis dan mendapat pengobatan. Pada kebanyakan kasus, pasien berespon adekuat dengan terapi antibiotik. Tetapi, apabila pengobatan PID terlambat atau telah terjadi komplikasi, seperti abses tuboovarium, maka prognosis tentunya menjadi lebih buruk.[4]

Komplikasi

Komplikasi jangka panjang dari PID yang paling sering yakni meliputi nyeri panggul kronik, infertilitas, dan kehamilan ektopik. Dalam sebuah studi yang melibatkan perempuan usia 20-24 tahun dengan PID, dilaporkan bahwa 18% mengalami nyeri kronik, 16,8% mengalami infertilitas, dan 8,5% mengalami kehamilan ektopik.

Selain itu, komplikasi dari PID juga dapat berupa abses tuboovarium. Abses tuboovarium dapat menyebabkan terjadinya peritonitis area pelvis hingga sindrom Fitz-Hugh-Curtis yang menyebabkan peradangan pada area perihepar.[16-18]

Terdapat beberapa laporan yang mengatakan bahwa wanita dengan riwayat PID lebih berisiko mengalami stroke, kanker ovarium, hingga infark miokard terutama pada wanita usia >55 tahun.[2,4]

Infertilitas dan Kehamilan Ektopik

Infertilitas disebabkan oleh adhesi dan jaringan parut pada lumen tuba akibat infeksi dan inflamasi. Selain infertilitas, rusaknya lumen pada tuba juga menyebabkan terjadinya kehamilan ektopik. Risiko terjadinya kehamilan ektopik telah dilaporkan meningkat 15-50% pada wanita dengan riwayat PID.

Prognosis

Prognosis dari PID tergantung dari seberapa cepat pasien terdiagnosis, mencari pengobatan dan mencegah agar kondisi PID tidak terulang pada masa mendatang. Apabila pengobatan PID terlambat atau apabila PID berulang-ulang terjadi, maka komplikasi yang ditimbulkan semakin berat, kerusakan organ reproduksi juga semakin berat, dan prognosis juga semakin buruk. Organ reproduksi yang telah rusak kemungkinan besar tidak dapat kembali normal.

Pasien yang diterapi dalam 3 hari dari onset gejala dan yang mampu menyelesaikan terapi hingga tuntas memiliki prognosis yang baik untuk sembuh secara total.  Angka kesembuhan pada pasien PID setelah penggunaan antibiotik adalah 88%-100%.[4]

Risiko oklusi tuba dan infertilitas tergantung tingkat keparahan infeksi sebelum pengobatan. Perbaikan klinis tidak dapat diartikan sebagai perbaikan infertilitas. Pasien dengan kondisi penyerta seperti infeksi HIV, kehamilan, riwayat PID sebelumnya, dan abses tuboovarium membutuhkan observasi yang lebih ketat dan biasanya membutuhkan rawat inap.

Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan pasien rawat inap membutuhkan waktu yang lama untuk diterapi (rawat inap >7 hari) dan atau membutuhkan terapi bedah antara lain  usia lanjut, riwayat tindakan bedah ginekologi sebelumnya, lesi kistik apapun yang teridentifikasi dengan pemeriksaan USG, dan kadar protein reaktif-C yang tinggi.[19,20]

 

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Yelsi Khairani

Referensi

2. Jennings LK, Krywko DM. Pelvic Inflammatory Disease. StatPearls. NCBI. 2022.
4. DeSapri KAT Pelvic Inflammatory Disease. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/256448-overview
16. Colombel JF, Shin A, Gibson PR. AGA clinical practice update on functional gastrointestinal symptoms in patients with inflammatory bowel disease: Expert review. Clin Gastroenterol Hepatol. 2019;17(3):380-390.
17. Witkin SS, Minis E, Athanasiou A, Leizer J, Linhares IM. Chlamydia trachomatis: the Persistent Pathogen. Clin Vaccine Immunol. 2017;24(10)
18. Park ST, Lee SW, Kim MJ, et al. Clinical characteristics of genital chlamydia infection in pelvic inflammatory disease. BMC Womens Health. 2017; 13:17(1):5.
19. Ross JDC. Pelvic inflammatory disease. BMJ Clin Evid. 2013;2013: 1606
20. Trent M. Pelvis inflammatory disease. Pediatr Rev. 2013; 34(4): 163-172

Penatalaksanaan Penyakit Radang ...
Edukasi dan Promosi Kesehatan Pe...

Artikel Terkait

  • Risiko Penyakit Radang Panggul pada Penggunaan IUD (Intrauterine Device)
    Risiko Penyakit Radang Panggul pada Penggunaan IUD (Intrauterine Device)
  • Pemilihan Antibiotik untuk Radang Panggul
    Pemilihan Antibiotik untuk Radang Panggul
Diskusi Terkait
dr. Irene Cindy Sunur
Dibalas 20 Januari 2022, 14:50
Artikel SKP - Pemilihan Antibiotik untuk Radang Panggul
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
ALO Dokter!Selama ini masih ada perdebatan mengenai jenis antibiotik yang paling tepat diberikan untuk pasien penyakit radang panggul. Regimen antibiotik...
dr. Jeffry Kristiawan
Dibalas 08 Oktober 2018, 09:25
Berbagi kasus PID dengan retensio urine dan hidronefrosis
Oleh: dr. Jeffry Kristiawan
4 Balasan
seorang wanita 49 tahun dengan keluhan awal nyeri perut sejak 6 hari lalu. nyeri dirasakan di perut bagian bawah disertai adanya keputihan berbau.vital sign...
dr. Firda Jusela
Dibalas 28 September 2018, 11:06
apakah bisa terapi ozon untuk pengobatan salphingitis?
Oleh: dr. Firda Jusela
2 Balasan
selamat siang docs, ingin bertanya.ada user yang menanyakan mengenai terapi ozon untuk pengobatan salphingitis. apakag sudah ada di indonesia dan apakah...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.