Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Plasenta Akreta annisa-meidina 2024-08-02T15:06:59+07:00 2024-08-02T15:06:59+07:00
Plasenta Akreta
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Plasenta Akreta

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Plasenta akreta merupakan spektrum penyakit yang dideskripsikan sebagai perlekatan plasenta atau ari-ari yang terlalu dalam pada dinding rahim. Plasenta akreta disebabkan oleh penempelan abnormal jaringan villi terhadap dinding uterus. Plasenta akreta lebih sering terjadi pada wanita dengan riwayat persalinan caesar.[1-4]

Pada situasi klinis, plasenta akreta sering dideskripsikan sebagai sulitnya plasenta untuk terlepas secara spontan setelah persalinan dan tidak dapat dilepas secara paksa tanpa adanya perdarahan masif dan perdarahan postpartum yang mengancam jiwa. Spektrum plasenta akreta merupakan salah satu kondisi yang paling berbahaya saat kehamilan karena berhubungan dengan mortalitas dan morbiditas maternal.[3]

Types,Of,Placenta,Accreta:,Placenta,Increta,And,Percreta

Penempelan abnormal jaringan villi terhadap dinding uterus pada spektrum plasenta akreta bervariasi mulai dari penempelan superfisial pada miometrium tanpa melalui desidua hingga invasi transmural pada seluruh dinding uterus dan lebih dalam lagi. Proses terjadinya plasenta akreta merupakan konsekuensi dari remodeling uterus setelah operasi, terutama setelah persalinan caesar.[2]

Berdasarkan derajat invasi miometrium, spektrum plasenta akreta terdiri dari plasenta akreta, plasenta inkreta, dan plasenta perkreta. Plasenta akreta terjadi secara sekunder karena hilangnya lapisan desidua pada luka sectio caesarea sebelumnya. Beberapa faktor risiko yang sering berhubungan dengan plasenta akreta yaitu usia ibu yang lebih tua dan multiparitas.[1]

Spektrum plasenta akreta yang terdiagnosis lebih dini dapat meningkatkan luaran maternal, membuat perencanaan persalinan di fasilitas kesehatan tersier, dan dapat memperkirakan risiko yang akan terjadi. Pemeriksaan dengan ultrasonografi dapat membantu dalam menegakkan plasenta akreta.[3,5]

Manajemen plasenta akreta bergantung pada derajat kedalaman invasi plasenta, hal tersebut juga dapat menentukan luaran maternal. Manajemen pada pasien yang mengalami plasenta akreta dimulai dari menentukan kapan persalinan dan tindakan operasi untuk mengambil plasenta, manajemen konservatif, hingga tindakan histerektomi bila diperlukan.[3,5]

Pada luaran neonatal, tidak ada perbedaan luaran pada wanita dengan plasenta akreta yang menjalani tindakan sectio caesaria darurat dan terjadwal. Perbedaan luaran neonatal terdapat pada faktor usia kehamilan <34 minggu. Semakin usia kehamilan mendekati aterm maka luaran neonatal akan semakin baik.[6]

Referensi

1. Shepherd AM, Mahdy H. Placenta Accreta.. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563288/
2. Jauniaux E, Jurkovic D, Hussein AM, Burton GJ. New insights into the etiopathology of placenta accreta spectrum. American journal of obstetrics and gynecology. 2022 Sep 1;227(3):384-91.
3. Morlando M, Collins S. Placenta accreta spectrum disorders: challenges, risks, and management strategies. International Journal of Women's Health. 2020 Nov 10:1033-45.
4. Imafuku H, Tanimura K, Shi Y, Uchida A, Deguchi M, Terai Y. Clinical factors associated with a placenta accreta spectrum. Placenta. 2021 Sep 1;112:180-4.
5. Sentilhes L, Seco A, Azria E, Beucher G, Bonnet MP, Branger B, Carbillon L, Chiesa C, Crenn-Hebert C, Dreyfus M, Dupont C. Conservative management or cesarean hysterectomy for placenta accreta spectrum: the PACCRETA prospective study. American journal of obstetrics and gynecology. 2022 Jun 1;226(6):839-e1.
6. Morlando M, Schwickert A, Stefanovic V, Gziri MM, Pateisky P, Chalubinski KM, Nonnenmacher A, Morel O, Braun T, Bertholdt C, Van Beekhuizen HJ. Maternal and neonatal outcomes in planned versus emergency cesarean delivery for placenta accreta spectrum: a multinational database study. Acta obstetricia et gynecologica Scandinavica. 2021 Mar;100:41-9.

Patofisiologi Plasenta Akreta

Artikel Terkait

  • Efek Asam Traneksamat pada Risiko Perdarahan Postpartum pada Anemia Sedang dan Berat – Telaah Jurnal Alomedika
    Efek Asam Traneksamat pada Risiko Perdarahan Postpartum pada Anemia Sedang dan Berat – Telaah Jurnal Alomedika
  • Efektivitas dan Keamanan Asam Traneksamat Untuk Perdarahan Post Partum
    Efektivitas dan Keamanan Asam Traneksamat Untuk Perdarahan Post Partum
  • Oxytocin Intravena Lebih Baik dibandingkan Oxytocin Intramuskular dalam Profilaksis Perdarahan Post Partum
    Oxytocin Intravena Lebih Baik dibandingkan Oxytocin Intramuskular dalam Profilaksis Perdarahan Post Partum
  • Oxytocin Intravena Vs Intramuskular sebagai Profilaksis Perdarahan Postpartum
    Oxytocin Intravena Vs Intramuskular sebagai Profilaksis Perdarahan Postpartum
  • Misoprostol Sublingual Preoperatif VS Post Operatif untuk Pencegahan Perdarahan Postpartum Sectio Caesarea – Telaah Jurnal Alomedika
    Misoprostol Sublingual Preoperatif VS Post Operatif untuk Pencegahan Perdarahan Postpartum Sectio Caesarea – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibuat 20 Juli 2024, 15:51
Plasenta Previa Totalis - Accreta 36 Minggu
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
0 Balasan
https://youtu.be/vGIswl6N2sgPosisi plasenta menutupi total seluruh cervix, dan berisiko accrera dimana plasenta tumbuh terlalu dalam menembus miometrium....
Anonymous
Dibalas 01 Februari 2024, 18:45
Perdarahan postpartum karena SC
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, sya punya pasien di PKM, pasien mengalami perdarahan hingga anemi dok. Riwayat sebulan lalu post SC. Setelahnya dirujuk ke RS untuk ditranfusi. 2...
Anonymous
Dibalas 22 November 2023, 15:36
Kapan harus merujuk pasien post HPP dengan Hb rendah?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Izin berdiskusi..Bila hemoragic post partum sudah teratasi, keluhan pasien tidak ada, pusing (-), lemas (-), pengeluaran darah sudah normal...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.