Panduan e-prescription Alomedika Hordeolum
Panduan e-prescription pada hordeolum ini dapat digunakan oleh Dokter Umum saat hendak memberikan terapi medikamentosa secara online.
Hordeolum adalah penyakit mata berupa abses pada kelenjar sebasea pada palpebra, yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Hordeolum dapat terjadi internal dan eksternal. Jika melibatkan kelenjar meibom disebut hordeolum internal dan seringkali sulit dibedakan dengan kalazion, sedangkan hordeolum eksternal jika melibatkan kelenjar Zeis atau Moll.[1-4]
Tanda dan Gejala
- Keluhan pasien: bintitan atau bengkak pada kelopak mata, teraba hangat, fluktuatif, dan nyeri
- Inspeksi: eritema, edema, dan abses pada kelopak mata
- Dapat terlihat keluar pus dari pangkal rambut palpebral pada hordeolum eksterna
- Onset biasanya akut, dapat disertai gejala keluar sekret pada mata, tetapi tidak mengganggu visus maupun lapang pandang[1-4]
Diagnosis banding: kalazion, karsinoma sel basal, atau selulitis preseptal akibat sinusitis paranasal.[3,4]
Peringatan
Kasus hordeolum dirujuk ke ophthalmologist jika terdapat kondisi sebagai berikut:
- Lesi besar sehingga mengganggu penglihatan
Selulitis palpebral
- Abses palpebral
- Tanda dan gejala tidak membaik setelah 10–14 hari terapi[1-4]
Perhatian pada pemberian medikamentosa adalah:
- Pemberian chloramphenicol dan tetrasiklin topikal dikontraindikasikan pada pasien dengan alergi kloramfenikol atau tetrasiklin sistemik.[5]
- Pemberian gentamisin topikal dikontraindikasikan pada pasien dengan alergi gentamisin sistemik. Efek samping iritasi kontak yang sifatnya lokal dilaporkan dapat muncul pada pemberian gentamisin topikal. [6]
Medikamentosa
Hordeolum dapat sembuh sendiri dalam beberapa hari. Kompres hangat dapat diberikan untuk meringankan gejala, yaitu dilakukan 4 kali dalam sehari dengan durasi 10 menit.[1,3,4]
Antibiotik Topikal
Medikamentosa dengan antibiotik topikal dapat diberikan untuk mencegah komplikasi lokal dan mempercepat resolusi. Antibiotik topikal sediaan salep mata lebih diutamakan karena kontak obat memiliki durasi lebih lama. Baik pasien dewasa atau anak-anak, umumnya tidak perlu diberikan antibiotik sistemik.[1,3,4]
Pilih salah satu obat antibiotik topikal di bawah ini:
Chloramphenicol salep mata 1%
Gentamicin salep mata 0,3%
Oksitetrasiklin salep mata 1%
Salep mata dioleskan pada mata yang sakit, 3 kali dalam sehari, dan diberikan sampai masa supurasi selesai.[1,3,4]
Steroid Topikal
Kasus hordeolum dengan pembengkakan sangat besar dan menekan kornea dapat diberikan steroid topikal. Pemberiannya hanya dalam waktu singkat, yaitu 2–3 hari.[3,4,6]
Pilihan Terapi pada Kehamilan
- Gentamicin salep mata aman diberikan saat kehamilan. Antibiotik topikal mata lain yang dapat digunakan selama kehamilan adalah golongan eritromisin, tobramisin, polimiksin B, dan kuinolon
- Sedangkan yang harus dihindari adalah chloramphenicol, neomisin, dan tetrasiklin
- Karena minimnya data maka pemberian antibiotik pada kehamilan tidak dilakukan secara rutin. Medikamentosa hanya diberikan atas indikasi yang tepat[7,8]