Patofisiologi Hordeolum
Patofisiologi hordeolum diawali dengan infeksi S.aureus pada silia palpebra yang meluas mengenai glandula-glandula di sekitarnya, menyebabkan bengkak pada palpebra.
Pada kelopak mata terdapat beberapa kelenjar yang memiliki fungsi beragam, yaitu kelenjar Zeis, Moll, dan meibom. Kelenjar Zeis dan Moll merupakan kelenjar siliar. Kelenjar Zeis berfungsi untuk mensekresi sebum yang bersifat antiseptik. Kelenjar Moll berfungsi untuk memproduksi immunoglobulin A, musin 1, dan lisosom yang berperan dalam pertahanan imun terhadap adanya bakteri.
Kelenjar meibom berfungsi sebagai kelenjar sebasea yang berada pada bagian tarsal kelopak mata. Fungsi kelenjar ini untuk menjaga permukaan kelopak mata agar tetap terlubrikasi dengan baik.
Apabila terjadi sumbatan atau stasis pada kelenjar ini, pertahanan terhadap invasi bakteri tidak ada. Akibatnya, dapat terjadi infeksi. Infeksi pada kelenjar tersebut menyebabkan terjadinya nyeri dan edema pada dasar bulu mata dan terbentuk abses lokal.
Tidak seperti kalazion yang merupakan reaksi non-granulomatosa non-infeksi kronis, hordeolum disebabkan proses infeksi fokal yang terjadi secara akut.[4,5]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri