Edukasi dan Promosi Kesehatan Oklusi Arteri Retina Sentral
Edukasi dan promosi kesehatan kasus oklusi arteri retina sentral atau OARS perlu ditekankan pada pengendalian faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya kejadian iskemia sekunder yang lebih berbahaya.
Edukasi Pasien
Edukasi awal untuk pasien dengan kecurigaan gejala hilangnya fungsi penglihatan mengarah ke kasus oklusi adalah adalah menjelaskan risiko vision threatening dan tata laksana emergensi yang harus diberikan. Pasien diberikan pengertian bahwa kemungkinan kondisi iskemia lanjutan pada otak atau jantung dapat berpotensi mengancam nyawa.
Edukasi ini harus mencakup proses rujukan dan pemeriksaan lanjutan untuk menapis risiko emboli sekunder. Fungsi penglihatan berpotensi untuk tidak membaik bila pasien datang dan ditangani terlambat.[9]
Promosi Kesehatan
Pasien pasca oklusi arteri retina sentral direkomendasikan untuk melakukan perubahan gaya hidup serta pemeriksaan faktor-faktor risiko terkait secara lebih intensif.[22]
Modifikasi Gaya Hidup
Perubahan yang dimaksud adalah promosi ke arah pola diet yang lebih sehat dan seimbang, yaitu rendah gula, garam, dan lemak; menghentikan kebiasaan merokok; dan mengurangi gaya hidup sedenter. Pasien yang lebih aktif secara fisik memiliki risiko 5 kali lebih rendah untuk mengalami iskemia/oklusi vaskuler.[22,23]
Hipertensi
Hipertensi disebutkan merupakan faktor risiko terkuat yang dapat dimodifikasi terkait kejadian iskemia okular dan dalam pencegahan stroke iskemik akut. Kontrol tekanan darah secara agresif perlu dipertimbangkan pada pasien dengan faktor risiko vaskular sebelumnya.[22,23]
Pengobatan dengan dua agen antihipertensi menunjukkan penurunan risiko relatif sebesar 43% terhadap stroke rekuren, dibanding hanya menggunakan 1 obat antihipertensi atau plasebo.[22]
Dislipidemia
Selain modifikasi diet, guideline AHA/ASA merekomendasikan terapi dengan statin untuk menekan risiko stroke dan transient ischemic attack (TIA) yang disebabkan oleh aterosklerosis pada dislipidemia.[22,23,25]
Diabetes Mellitus
Saat ini, efikasi upaya kontrol ketat indeks glikemik darah terhadap risiko iskemia okular masih diperdebatkan. Guideline menyebutkan bahwa pasien yang berisiko direkomendasikan untuk rutin memeriksakan kadar gula darahnya dan segera memulai terapi bila ada diabetes mellitus tipe 2.[22,25]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli