Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Oklusi Arteri Retina Sentral general_alomedika 2022-12-19T12:19:25+07:00 2022-12-19T12:19:25+07:00
Oklusi Arteri Retina Sentral
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Oklusi Arteri Retina Sentral

Oleh :
dr. Ayu Wulansari
Share To Social Media:

Patofisiologi oklusi arteri retina sentral atau OARS berhubungan dengan adanya sumbatan pembuluh darah arteri retina sentral oleh emboli maupun trombus. Hal ini kemudian menyebabkan iskemia okular yang berujung pada penurunan tajam penglihatan.

Vaskularisasi Retina

Retina merupakan salah satu jaringan yang paling aktif secara metabolik di dalam tubuh manusia. Artinya, kebutuhan retina akan oksigen dan nutrisi sangatlah tinggi. Sistem vaskularisasi okuler menjamin ketersediaan oksigen di retina untuk menjaga fungsi pemrosesan impuls penglihatan tetap baik.[6]

Vaskularisasi retina terbagi menjadi 2 bagian besar:

  1. Arteri retina sentralis menyuplai retina bagian dalam, yaitu lapisan neurosensori
  2. Koriokapilaris dari lapisan koroid menyuplai retina bagian luar, yaitu epitel pigmen retina dan sel–sel fotoreseptor[6,7]

Arteri retina sentralis merupakan cabang terminal dari arteri oftalmika, yang merupakan cabang dari arteri karotis interna. Arteri retina sentralis masuk bersama dengan nervus optikus di area papil nervus optikus atau diskus optik. Arteri retina sentralis memberi nutrisi untuk sel–sel horizontal, bipolar, dan ganglion pada retina.[2,7]

Patofisiologi Oklusi Arteri Retina Sentral

Oklusi pada arteri retina sentral (OARS) akan mengakibatkan iskemia okular yang berujung pada kehilangan fungsi penglihatan baik sementara atau menetap bila terjadi nekrosis sel. Kehilangan penglihatan dapat terjadi jika dua per tiga bagian dalam retina kehilangan suplai darahnya.[2,8]

Dalam kondisi akut, oklusi arteri retina sentral mengakibatkan terjadinya mikro edema retina dan nukleus–nukleus sel neurosensori akan mengalami kondensasi yang merupakan tahap awal kematian sel.

Bila keadaan iskemia berlanjut, retina akan tampak lebih opak dengan warna kekuningan cenderung putih, di mana normalnya retina pada funduskopi tampak berwarna merah kekuningan.[2,8]

Pada suatu penelitian menggunakan model eksperimental, oklusi yang berlangsung selama lebih dari 90 menit sudah dapat mengakibatkan kerusakan retina secara permanen.

Pada kondisi oklusi atau blokade parsial, penglihatan dapat kembali dalam kurun waktu 8–24 jam. Selain itu, pada kurang lebih 15% populasi dunia, terdapat variasi anatomi vaskularisasi retina, di mana terdapat suplai darah kolateral untuk makula yang berasal dari arteri cilioretinal. Pada populasi ini, gejala oklusi arteri retina sentral cenderung tidak begitu berat memengaruhi penglihatan dan prognosis juga relatif lebih baik.[2,8]

Klasifikasi Oklusi Arteri Retina Sentral

Berdasarkan patofisiologi, oklusi arteri retina sentral terbagi menjadi 4 subkelas, yaitu:

Oklusi Arteri Retina Sentral Nonarteritik Permanen

Varian ini merupakan varian dengan jumlah kasus terbanyak (2/3 dari seluruh kasus), disebabkan oleh emboli atau trombus yang menyumbat di titik tersempit arteri retina sentralis, yaitu saat masuk bersamaan dengan nervus optikus. Seringkali kerusakan yang ditimbulkan bersifat permanen atau ireversibel.[1,4,8,9]

Oklusi Arteri Retina Sentral Nonarteritik Transien

Varian ini merupakan varian dengan prognosis penglihatan terbaik sebab kondisi iskemia yang terjadi hanya bersifat sementara atau transien. Gejala gangguan penglihatan yang ditimbulkan dikenal dengan istilah amaurosis fugax.[1,4,8,9]

Oklusi Arteri Retina Sentral Nonarteritik Permanen dengan Cilioretinal Sparing

Varian ini merupakan varian di mana terdapat aliran kolateral untuk fovea dan makula melalui arteri cilioretinal (variasi vaskularisasi pada individu tertentu), sehingga saat terjadi oklusi arteri retina sentral, gejala yang ditimbulkan tidak terlalu berat.[1,4,8,9]

Oklusi Arteri Retina Sentral Arteritik

Varian ini termasuk yang paling jarang ditemukan dan disebabkan oleh suatu keadaan inflamasi (vaskulitis). Penyebab terbanyak adalah giant cell arteritis (GCA) yang dominan menyerang populasi usia tua.[1,4,8,9]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Sohan Singh Hayreh. Central Retinal Artery Occlusion. Indian J Ophtalmol. 2018;66(12):1684-94. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6256872/
2. Farris W, Waymack JR. Central Retinal Artery Occlusion. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470354/
4. Mehta N, Marco RD, Golhardt R, Modi Y. Central Retinal Artery Occlusion: Acute Management and Treatment. Curr Ophthalmol Rep. 2017;5(2):149-59.
6. Sun Y, Smith LEH. Retinal Vasculature in Development and Diseases. Annu Rev Vis Sci. 2018;4:101-122. DOI: 10.1146/annurev-vision-091517-034018
7. Vaughan D, Asbury T. Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology. New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill, 2004.
8. Tobalem S, Schutz JS, Chronopoulos A. Central Retinal Artery Occlusion - Rethinking Retinal Survival Time. BMC Ophthalmol. 2018;18(1):101. DOI: 10.1186/s12886-018-0768-4
9. Varma DD, Cugati S, Lee AW, Chen CS. A review of central retinal artery occlusion: clinical presentation and management. Eye (Lond). 2013;27(6):688–697. DOI: 10.1038/eye.2013.25

Pendahuluan Oklusi Arteri Retina...
Etiologi Oklusi Arteri Retina Se...
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 13 Juli 2022, 19:40
Pasien lansia dengan presbiopia apakah perlu dilakukan tes jeager
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya teman sejawat..Pada pasien lansia kabur dalam membaca apa perlu dilakukan tes jeager? Atau mengikuti ketentuan kekuatan lensa yang sudah...
Anonymous
Dibalas 15 Juli 2022, 22:41
Pasien dengan corpus alienum pada bagian kornea mata
Oleh: Anonymous
13 Balasan
Selamat siang alo dokter. Izin pertanya, saya saat jaga diklinik beberapa kali mendapatkan pasien dgn corpus alienum pada bagian kornea mata. Saya sudah...
dr.Roshni Manwani
Dibalas 09 Agustus 2021, 12:17
Sekolah online saat pandemi, bagaimana menjaga kesehatan mata anak - Mata Ask the Expert
Oleh: dr.Roshni Manwani
2 Balasan
Alo Dr. Utami, Sp.M, Untuk kondisi seperti saat ini yang sekolah pun online, apakah saran dokter untuk anak-anak 5 tahun keatas menjaga kondisi mata mereka?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.