Prognosis Oklusi Arteri Retina Sentral
Prognosis oklusi arteri retina sentral ditentukan berdasarkan derajat sumbatan, aliran kolateral arteri cilioretinal, serta kecepatan administrasi terapi. Komplikasi oklusi arteri retina sentral adalah adanya kejadian iskemia lanjutan akibat emboli sekunder.
Komplikasi
Pasien dengan kejadian oklusi arteri retina sentral berisiko mengalami kejadian iskemia sekunder pada sistem kardiovaskular atau serebrovaskular. Pasien–pasien ini seringnya memiliki satu atau lebih faktor risiko tidak terdiagnosis sebelumnya yang sebenarnya dapat dimodifikasi, seperti hipertensi.[20]
Komplikasi iskemia sekunder ditemukan paling sering berdekatan waktunya dengan onset gejala gangguan penglihatan akibat oklusi, hingga perlu diwaspadai sampai minggu pertama setelah kejadian. Dalam suatu studi kohort di Amerika Serikat, ditemukan bahwa kejadian iskemia sekunder yang umum terjadi berupa transient ischemic attack (TIA), amaurosis fugax, hingga stroke serebral simtomatik.[14,21]
Komplikasi lainnya adalah timbulnya neovaskularisasi pada mata sebagai akibat dari kejadian iskemia yang berlangsung lama. Saat ada kecurigaan terjadinya glaukoma neovaskular, penanganan dengan fotokoagulasi panretinal perlu segera dipertimbangkan untuk mengurangi kebutuhan oksigen retina.[13]
Prognosis
Faktor prognosis fungsi penglihatan pada kasus oklusi arteri retina sentral meliputi durasi iskemik pada retina, tipe dan etiologi oklusi, serta suplai darah kolateral dari arteri cilioretinal.
Durasi Iskemik pada Retina
Suatu studi menggunakan sampel rhesus monkey menyebutkan bahwa retina belum menunjukkan tanda-tanda kerusakan bila sirkulasi dapat dikembalikan normal dalam kurun waktu 90 menit. Oklusi yang terjadi lebih dari 2 jam akan berakibat kerusakan ireversibel.
Hal ini juga berhubungan dengan waktu administrasi agen trombolitik. Pasien yang diberikan tPA dalam kurun waktu 6 jam setelah onset menunjukkan tanda perbaikan fungsi penglihatan dibandingkan dengan yang diberikan lebih dari 24 jam.[18]
Tipe dan Etiologi Oklusi
Tipe OARS arteritik yang dominan disebabkan oleh giant cell arteritis (GCA) dan pasien yang lanjut usia memiliki prognosis yang kurang baik. Hal ini disebabkan karena pada pasien GCA umumnya ditemukan kondisi kelainan retina lain selain oklusi, misalnya neuropati iskemik anterior yang turut memperburuk kondisi fungsi penglihatan.[1]
Suplai Darah Kolateral dari Arteri Cilioretinal
Pada tipe oklusi arteri retina sentral dengan cilioretinal sparing, prognosis perbaikan penglihatan cukup baik karena cenderung visus saat pemeriksaan awal juga tidak seburuk pada retina yang mengalami iskemia total. Selain itu, adanya aliran darah kolateral dari arteri cilioretinal juga membantu mempercepat proses reperfusi.[1]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli