Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Oklusi Vena Retina Sentral annisa-meidina 2024-02-19T10:14:13+07:00 2024-02-19T10:14:13+07:00
Oklusi Vena Retina Sentral
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Oklusi Vena Retina Sentral

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Diagnosis oklusi vena retina sentral atau dikenal juga dengan central retinal vein occlusion (CRVO) ditegakkan dengan fluorescein angiography (FA) vena retina sentral atau optical coherence tomography angiography (OCTA). Gambaran klasik untuk oklusi vena retina sentral adalah “blood and thunder appearance” yang diidentifikasi dari gambaran funduskopi.

Oklusi vena retina sentral memiliki karakteristik keluhan berupa penurunan penglihatan mendadak yang tidak nyeri. Kondisi ini dibagi menjadi iskemik dan noniskemik, di mana keduanya dibedakan dengan ketajaman visus, adanya afferent pupillary defect (RAPD), dan gangguan lapang pandang.[1,2]

Anamnesis

Pada anamnesis, umumnya didapatkan penurunan penglihatan mendadak yang tidak nyeri. Akan tetapi, sebagian kecil pasien dengan juga dapat mengeluhkan penurunan penglihatan yang perlahan. Adanya gangguan lapang pandang biasanya dikeluhkan pada mereka dengan oklusi vena retina sentral tipe iskemik.

Faktor risiko hiperkoagulasi dan kondisi lain yang dapat mengganggu aliran darah vena retina sentral perlu ditanyakan. Penyakit kardiovaskular, seperti stroke, hipertensi, dan diabetes mellitus, merupakan kondisi yang paling sering berhubungan dengan oklusi vena retina sentral, terutama pada pasien berusia ≥50 tahun. Kontrol kondisi ini perlu dilakukan untuk mencegah perburukan gejala.[1,2]

Oklusi vena retina sentral pada usia muda (<50 tahun) secara klinis jarang ditemukan, dan biasanya berhubungan dengan kondisi sistemik yang serius. Adanya kecurigaan oklusi vena retina sentral pada usia muda memerlukan anamnesis dan pemeriksaan menyeluruh, misalnya berhubungan dengan riwayat systemic lupus erythematosus (SLE), serta infeksi dan inflamasi kronis, seperti HIV.

Pada wanita usia subur, riwayat penggunaan kontrasepsi oral perlu ditanyakan. Riwayat penggunaan obat lain, seperti antipsikotik piperidone juga perlu digali.[1,3,8,9]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis oklusi vena retina sentral adalah pemeriksaan oftalmoskop, dengan gambaran klasik berupa “blood and thunder appearance”. Gambaran “blood and thunder appearance” adalah adanya perdarahan intraretina peripapiler disertai vena retina yang dilatasi dan berkelok-kelok, serta dot, blot, dan flame hemorrhages intraretina. Pada oklusi vena retina sentral, gambaran ini dapat ditemukan pada keempat kuadran retina.[1]

Pada pemeriksaan fisik, pemeriksaan ketajaman visus, afferent pupillary defect, lapang pandang, dan oftalmoskop dapat membedakan antara oklusi vena retina sentral tipe iskemik dan noniskemik.[1,4]

Tabel 1. Perbedaan Tipe Iskemik dan Noniskemik Berdasarkan Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik Tipe Iskemik Tipe Noniskemik
Ketajaman Visus <20/200 ≥20/200
Afferent pupillary defect Ada Tidak ada atau minimal
Lapang pandang Skotoma sentral dengan penyempitan lapang pandang perifer Sedikit perubahan lapang pandang
Oftalmoskop Dilatasi vena yang jelas dengan perdarahan intraretina ekstensif. Vena retina dilatasi dan berkelok-kelok, tetapi tidak sejelas tipe iskemik.
Edema retina dan cotton-wool spots dalam jumlah yang bervariasi. Perdarahan retina dengan gambaran dot- and flame-shaped pada keempat kuadran retina
Edema makula dan pembengkakan optic nerve head dapat ditemukan, dapat pula tidak.

Sumber: dr. Felicia Sutarli, Alomedika, 2023[1]

Gonioskopi juga direkomendasikan pada saat diagnosis ditegakkan dan follow up untuk melihat adanya neovaskularisasi pada segmen anterior mata, seperti sudut kamera okuli anterior dan iris. Pasien dengan tipe noniskemik dapat mengalami konversi menjadi tipe iskemik dalam 4–36 bulan, sehingga follow up dengan gonioskopi juga perlu dilakukan walaupun pada tipe noniskemik.[1]

Pada pemeriksaan fisik, identifikasi kondisi umum, termasuk tanda vital tetap perlu dilakukan karena kaitan oklusi vena retina sentral dengan penyakit kardiovaskular seperti hipertensi. Identifikasi penyakit sistemik lainnya lewat pemeriksaan fisik, seperti adanya malar rash pada SLE, juga perlu dilakukan untuk identifikasi dan kontrol etiologi oklusi vena retina sentral.[1,9]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding untuk oklusi vena retina sentral adalah kondisi yang dapat menyebabkan penurunan penglihatan akibat gangguan pembuluh darah hyperviscosity retinopathy dan ocular ischaemic syndrome.

Hyperviscosity retinopathy

Hyperviscosity retinopathy adalah penyakit vaskular retina karena peningkatan viskositas darah. Kondisi ini biasanya menyebabkan gangguan visual (keluhan penglihatan buram) maupun diplopia yang sifatnya bilateral. Hyperviscosity retinopathy biasanya terjadi pada mereka dengan disproteinemia, seperti mieloma multipel dan Waldenström macroglobulinemia, serta blood dyscrasia seperti polisitemia vera.[1,13]

Adanya trombosis dan perdarahan mikrovaskular retina dapat menyebabkan gangguan visual pada hyperviscosity retinopathy. Hasil funduskopi hyperviscosity retinopathy adalah dilatasi vena retina yang membentuk segmentasi dan gambaran manik-manik yang dikenal dengan gambaran klasik "sausage link" atau "boxcar". Selain itu, dapat ditemukan pula papiledema, flame-shaped hemorrhages, serta eksudat.[13,14]

Ocular Ischaemic Syndrome

Ocular ischaemic syndrome (OIS) terjadi karena stenosis arteri karotis. OIS dapat bersifat akut maupun kronis. Pada kondisi kronis, OIS dapat memberikan gambaran retinopati. Kebanyakan pasien mengeluhkan kehilangan penglihatan gradual (dalam beberapa minggu sampai bulan) serta ocular angina (nyeri periokular).

Gambaran funduskopi OIS bervariasi, tetapi kebanyakan memberikan gambaran penyempitan arteri retina, vena retina dilatasi tetapi tidak berkelok-kelok, perdarahan retina, mikroaneurisma, serta cherry-red spot.[1,15]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis oklusi vena retina sentral adalah fluorescein angiography (FA) atau dapat pula optical coherence tomography angiography (OCTA). Keduanya dilakukan untuk melihat gambaran aliran darah pada pembuluh darah retina serta identifikasi struktur retina dan diskus optik.[1,3,8,16]

Pemeriksaan penunjang menyeluruh terutama diperlukan pada pasien usia muda, misalnya skrining HIV atau autoantibodi seperti antinuclear antibody (ANA). Sementara itu, untuk pasien berusia ≥50 tahun, pemeriksaan profil lipid dan EKG diperlukan untuk identifikasi dan kontrol etiologi.[5]

Fluorescein Angiography

Fluorescein angiography (FA) dilakukan untuk mengonfirmasi diagnosis serta membedakan oklusi vena retina sentral tipe iskemik (nonperfused) dan noniskemik (perfused). Baik oklusi vena retina sentral tipe iskemik maupun noniskemik memiliki pemanjangan waktu sirkulasi arteriovena retina pada FA.

Perbedaan keduanya dalam fluorescein angiography adalah tipe iskemik memberikan gambaran area nonperfusi pada retina ≥10 diskus dengan standar fotografi 7-field. Sebaliknya, tipe noniskemik memberikan gambaran area nonperfusi <10 diskus. Hal ini yang menyebabkan gambaran klinis oklusi vena retina sentral tipe iskemik umumnya lebih buruk.[1]

gambar1CRVO

Gambar 1. Funduskopi dan Fluorescein Angiography pada Tipe Noniskemik (Kiri) dan Iskemik (Kanan). Sumber: Noma, H.; Yasuda, K, et al, 2020(17)

Pemeriksaan FA ini juga merupakan standar baku dalam mengidentifikasi neovaskularisasi, baik di retina maupun koroid. Hal ini karena kemampuannya dalam visualisasi pembuluh darah retina dan koroid. Akan tetapi, terdapat risiko ekstravasasi kontras karena adanya perdarahan retina, sehingga terdapat kemungkinan tidak teridentifikasinya patologi retina pada area yang terkena ekstravasasi tersebut.[3,16]

Optical Coherence Tomography Angiography

Optical coherence tomography angiography (OCTA) memiliki fungsi yang hampir sama dengan FA. OCTA dapat membantu membedakan tipe iskemik dan noniskemik, tetapi tidak memerlukan kontras. OCTA dapat memvisualisasi pembuluh darah retina dan koroid sampai dengan mikrovaskularnya dengan resolusi tinggi dan gambaran 3 dimensi, serta gambaran retina dan lapisan-lapisannya.

Gambaran oklusi vena retina sentral pada OCTA adalah adanya area kapiler nonperfusi yang difus dengan foveal avascular zone (FAZ) dan pembuluh darah yang mengalami telangiektasis. Gambaran retina yang dihasilkan OCTA lebih rentan untuk menghasilkan gambaran artefak dibandingkan FA. Selain itu, perdarahan retina dapat mengganggu penetrasi cahaya OCTA sehingga visualisasi pembuluh darah retina di bagian yang lebih dalam dapat terganggu.[3,16]

Akan tetapi, keuntungannya dalam visualisasi pembuluh darah retina tanpa kontras, OCTA direkomendasikan pada saat diagnosis maupun follow up terapi. Hal ini disarankan untuk evaluasi sirkulasi korioretina dan diskus optik.[1,3,4]

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada oklusi vena retina sentral dilakukan untuk identifikasi dan mengontrol faktor risiko, seperti kadar gula darah dan HbA1c, profil lipid, dan fungsi ginjal. Diabetes mellitus merupakan salah satu faktor risiko utama oklusi vena retina sentral. Pasien terdiagnosis oklusi vena retina tanpa diketahui riwayat diabetes mellitus dapat direkomendasikan untuk menjalankan skrining diabetes mellitus.[3,5]

Pemeriksaan lainnya, seperti hitung darah lengkap dan laju endap darah (LED) dapat dipertimbangkan, misalnya pada kecurigaan infeksi atau kelainan darah. Pada pasien berusia <50 tahun, adanya kecurigaan oklusi vena retina sentral memerlukan pemeriksaan yang menyeluruh sesuai kecurigaan etiologinya, misalnya antinuclear antibodies (ANA) serta tes HIV.[5,9]

Referensi

1. American Academy of Ophthalmology (AAO). BCSC 12. Retina and Vitreous. 2022.
2. Patel A, Nguyen C, Lu S. Central Retinal Vein Occlusion: A Review of Current Evidence-based Treatment Options. Middle East Afr J Ophthalmol. 2016;23(1):44–8.
3. Nicholson L, Talks SJ, Amoaku W, Talks K, Sivaprasad S. Retinal vein occlusion (RVO) guideline: executive summary. Eye. 2022 May;36(5):909–12.
4. The Royal College of Ophthalmologists (RCOphth). Retinal Vein Occlusion (RVO) Guidelines. 2022. (RVO Guidelines 2022/SCI/359). https://www.rcophth.ac.uk/wp-content/uploads/2015/07/Retinal-Vein-Occlusion-Guidelines-2022.pdf
5. Blair K, Czyz CN. Central Retinal Vein Occlusion. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525985/
8. Kida T. Mystery of Retinal Vein Occlusion: Vasoactivity of the Vein and Possible Involvement of Endothelin-1. BioMed Res Int. 2017;2017:4816527.
9. Zhang XT, Zhong YF, Xue YQ, Li SQ, Wang BY, Zhang GQ, et al. Clinical Features of Central Retinal Vein Occlusion in Young Patients. Ophthalmol Ther. 2022 Aug;11(4):1409–22.
13. Perez Rogers A, Estes M. Hyperviscosity Syndrome. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK518963/
14. Chen AX, Burt MG. Hyperprolactinaemia. Aust Prescr. 2017 Dec 1;40:220–4.
15. Sood G, Siddik AB. Ocular Ischemic Syndrome. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560715/
16. de Carlo TE, Romano A, Waheed NK, Duker JS. A review of optical coherence tomography angiography (OCTA). Int J Retina Vitr. 2015 Apr 15;1(1):5.
17. Noma H, Yasuda K, Shimura M. Cytokines and Pathogenesis of Central Retinal Vein Occlusion. J Clin Med. 2020 Nov;9(11):3457.

Epidemiologi Oklusi Vena Retina ...
Penatalaksanaan Oklusi Vena Reti...

Artikel Terkait

  • Red Flag Penglihatan Kabur
    Red Flag Penglihatan Kabur
  • Mata Buram Sebelah Secara Mendadak
    Mata Buram Sebelah Secara Mendadak
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas 16 Mei 2025, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 13 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
3 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 16 Mei 2025, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.